kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

PT HLI Green Power Bisa Produksi 120.000 Sel Baterai per Hari untuk Mobil EV


Rabu, 14 Mei 2025 / 20:57 WIB
PT HLI Green Power Bisa Produksi 120.000 Sel Baterai per Hari untuk Mobil EV
ILUSTRASI. Pekerja melihat kemasan sel baterai di kontainer di pabrik baterai kendaraan listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power usai diresmikan di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). Pabrik sel baterai kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara itu dibangun oleh konsorsium perusahaan asal Korea Selatan Hyundai dan LG dengan total investasi senilai Rp160 triliun yang akan diselesaikan secara bertahap. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - KARAWANG. Hyundai Motor Group telah bekerja sama dengan LG Energy Solution untuk membangun sebuah perusahaan joint venture (JV) bernama PT HLI Green Power. HLI Green Power mendirikan pabrik sel baterai kendaraan listrik/electric vehicle (VE), di Karawang.

Pabrik ini diketahui bisa memproduksi hingga 120.000 sel baterai per hari. Hal ini disampaikan oleh Professional Cell Technology Team, PT HLI Green Power, Ubaidah Jarrah.

"Kapasitas produksi HLI per hari mencapai 120 ribu sel unit baterai. Kalau untuk satu mobilnya, seperti Kona, membutuhkan total 216 unit sel," bebernya di pabrik HLI, Kawarang, Rabu (14/5).

Baca Juga: Hyundai Motor Manufacturing Targetkan Produksi Lebih 80.000 Unit Mobil EV & ICE

Ada pun pada tahun 2024, pabrik ini telah menghasilkan total 20,1 juta sel baterai, yang mana dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan 93 ribu mobil EV.

Mayoritas hasil produksi PT HLI digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Sekitar 98% sel baterai diekspor ke Korea dan India. Ada pun sisanya 2% untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Baterai yang telah diekspor ini nantinya juga akan diaplikasikan pada model kendaraan listrik milik Hyundai Motor dan Kia.

Baca Juga: IBC Ungkap Kendala Gabung ke Konsorsium Pabrik Baterai Hyundai-LG

Menurur catatan Kontan, pabrik sel baterai yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo ini menelan investasi mencapai US$ 1,2 miliar untuk tahap I dengan kemampuan produksi sebanyak 10 gigawatt per hour (GWh). 

Adapun untuk pabrik sel baterai tahap II yang sedang dalam tahap pengembangan diperkirakan memiliki nilai investasi US$ 2 miliar dengan kapasitas 20 GWh. Alhasil, total investasi pabrik tersebut mencapai US$ 3,2 miliar atau setara Rp 52,16 triliun (asumsi kurs Rp 16.300).

Baca Juga: Seberapa Irit Konsumsi Daya Baterai Hyundai Kona Electric? Ini Hasil Pengujiannya

Selanjutnya: Millennium Pharmacon International (SDPC) Kejar Pertumbuhan Penjualan 10% pada 2025

Menarik Dibaca: Airbnb Perkenalkan Fitur Baru, Pengguna Bisa Pilih Berbagai Layanan dan Pengalaman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×