Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi mengakui bahwa pasar logistik yang saat ini dikuasai oleh perseroan masih kurang dari 1%.
“Kecil masih, kalau logistik servis yang dikelola Pos sendiri masih kurang dari 1%, secara nasional,” ungkap Faizal saat ditemui dalam acara konferensi pers di kantor Perum Bulog, Kamis (11/01).
Ia juga mengaku bahwa pasar logistik nasional memiliki potensi yang sangat besar. Per tahun angka yang bisa dicapai bahkan hampir Rp 4 ribu triliun.
Baca Juga: Pos Indonesia Menargetkan BLT El Nino Tersalurkan 97% Dalam Tiga Hari
“Karena secara nasional, ongkos logistik itu hampir 4 ribu triliun per tahun, dan itu dikerjakan oleh ratusan (penyedia jasa logistik),” tambahnya.
Kendala pertama menurut dia adalah karena penyedia jasa logistik di Indonesia cukup fragmented. Contohnya, kebutuhan industri pangan akan berbeda dengan industri manufaktur.
“Karena industri pangan dengan industri semen, industri manufaktur, itu solusi logistiknya beda-beda. Contohnya, truk untuk semen gak bisa dong dipakai untuk angkut beras,” jelasnya.
Selain itu dalam supply chain logistik menurut dia juga macam-macam. Mulai dari transportasi darat, udara, warehousing, bongkar muat dan sebagainya.
“Artinya ada matriks industri kali supply chains, pemain logistik ini kalo gak ratusan ya bisa ribuan, yang bersama-sama mengelola nation logistik yang jumlahnya bisa 4 ribu triliun per tahun itu,” ungkapnya.
“Jadi mengapa, Pos Indonesia sampai hari ini ya terus terang saja penguasaan market share kita di logistik ini kurang dari 1%,” tambahnya.
Baca Juga: Pos Indonesia Dapat Jatah Penyaluran Bantuan Beras 13,41 Juta Penerima di 2024
Meski masih kecil, Faizal mengatakan tahun 2024 PT Pos memiliki target untuk meningkatkan market share, minimal 1% dan maksimal 2%.
“Tahun 2024, kalau bisa 1% atau 2% maksimal naik, itu sudah luar biasa bagi Pos Indonesia,” katanya.
Untuk semakin menjangkau konsumen, tahun ini PT Pos juga akan menambah kantor cabang pembantu di 486 titik yang tersebar di seluruh kawasan Indonesia.
“Ada, kita tambah KCP-LBU atau Kantor Cabang Pembantu di 486 titik, nanti letaknya di desa-desa, di ujung dan disebar ke seluruh Indonesia,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News