kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PT Pos menyasar kargo darat


Rabu, 13 September 2017 / 06:25 WIB
PT Pos menyasar kargo darat


Reporter: Roy Franedya | Editor: Bagus Marsudi

KONTAN.CO.ID - Ini merupakan sebuah tuntutan. Pada era globalisasi sekarang ini, jasa angkutan kargo menjadi salah satu elemen penting bagi pelaku usaha. Jasa ini dibutuhkan untuk mendistribusikan produk dan menjangkau konsumen hingga ke berbagai wilayah.

Kehadiran internet juga jadi pengungkit. Bila dulu masyarakat datang ke toko dan membawa pulang barang yang dibeli, sekarang masyarakat tinggal klik lewat daring dan barang dikirimkan ke alamat rumah dalam kondisi bagus. Singkatnya, faktor kecepatan, keamanan dan daya jangkau pengiriman, menjadi alasan bisnis kargo dibutuhkan

Dengan alasan ini pula, PT Pos Indonesia (Posindo) gencar mengembangkan bisnis kargo. Salah satu yang dibidik adalah bisnis kargo darat. Awal Agustus lalu, perusahaan logistik plat merah ini melakukan peluncuran awal (soft launching) layanan bernama Kargo Pos Ritel Darat.

Ini adalah jasa pengiriman barang melalui jalur darat untuk produk ritel dalam partai besar. Berat barang yang dikirimkan minimal 30 kilogram (kg) hingga maksimal 250 kg.

Direktur Integrasi Logistik PT Pos Indonesia Barkah Hadimoeljono mengatakan pengembangan layanan ini merupakan hasil kajian yang dilakukan sejak tahun lalu. Posindo melihat masih sedikit pemain yang menyediakan jasa ini tetapi permintaannya cukup besar. “Produk ini berdasar kebutuhan masyarakat khususnya pedagang, usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi,” ujarnya.

Berdasarkan peta jalan pengembangan bisnis kargo darat Posindo, pada dua bulan pertama manajemen akan memprioritaskan persiapan kapasitas operasi dan jaringan. Layanan ini akan disediakan di 20 kantor pos di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Baru pada tahun depan, layanan ini akan disediakan hampir semua kantor Pos.

Barkah menambahkan dalam menjalankan layanan kargo darat, Posindo menggunakan kapasitas internal perusahaan. Baik dari sisi armada kendaraan pengangkutan termasuk menggunakan jasa PT Kereta Api Indonesia dan pergudangan.

Nah, agar produk ini dilirik masyarakat, Posindo sudah menyiapkan dua strategi utama. Pertama, penambahan layanan. Sama seperti layanan kargo lain, barang yang dikirimkan bisa dilacak dengan menggunakan aplikasi. Bedanya, Posindo  juga menyediakan layanan penjemputan, pengiriman, hingga pengemasan barang. Konsumen juga dipersilakan memilih barang yang dikirim, mau diantar atau dijemput di kantor pos terdekat.

Kedua, harga yang lebih murah ketimbang kompetitor. Manajemen tidak bersedia menyebutkan tarif pengiriman. Hanya saja, Barkah mengatakan tarifnya bisa murah karena proses bisnis dirancang secara efisien. Kargo pos menggunakan tagline: Murah-Mudah-Terpercaya. “Bicara kargo harus bicara efisiensi, kami menyesuaikan proses operasional dan memanfaatkan kapasitas yang sudah ada.,” ujarnya, dengan nada berpromosi.

Transformasi bisnis
Masuknya Posindo ke kargo darat sebenarnya bukan tanpa alasan. Selama ini, Posindo memang telah menyediakan layanan kargo laut dan kargo udara dengan menggandeng BUMN transportasi. Namun, setelah menggelar layanan, ternyata Posindo merasa belum menjangkau seluruh daerah secara optimal. Maklumlah, layanan kargo udara dan kargo laut hanya bisa melayani kota yang memiliki pelabuhan atau bandara udara saja.

Selain itu, terobosan bisnis ini merupakan bagian dari transformasi. Posindo ingin mengembangkan bisnis logistik dan kargonya secara maksimal sebagai kompensasi penurunan bisnis pengiriman surat dan kurir.

Tahun ini, Posindo akan melakukan transformasi ke arah digitalisasi bisnis. Dana yang disiapkan untuk pembenahan ini mencapai Rp 1 triliun. Setelah melakukan perbaikan operasional dengan memperbaiki sistem processing center di seluruh Indonesia, Posindo juga akan mengejar kecepatan dengan kepastian, keamanan, kompetitif, aksesbilitas, dan pergeseran branding.

Dalam sistem keamanan, Posindo akan mengembangkan sistem pelacakan barang secara real time. Mengejar para pesaingnya, nanti konsumen bisa mengakses pelacakan dengan mudah, lewat telepon pintar.

Barkah mengungkapkan, saat ini, manajemen belum menentukan target dan kontribusi kargo darat terhadap pendapatan mereka secara keseluruhan. Soalnya, manajemen masih fokus membangun jaringan.

Namun Posindo mengaku cukup optimis, bahwa layanan ini akan dipilih masyarakat. Alasannya, kargo darat didukung 4.800 jaringan kantor pos, ditambah 24.500 titik layanan dalam bentuk kantor pos serta 49.000 agen pos. “Target layanan kargo darat pos indonesia adalah masyarakat khususnya pedagang bisa mendapatkan nilai tambah dari layanan ini,” ungkap Barkah.

Kompetensi menjadi kunci
Berubah sudah menjadi sebuah keharusan bagi perusahaan konvensional untuk menghadapi persaingan. Namun, berubah bukan berarti meninggalkan kompetensi yang dimiliki. Kompetensi menjadi keunggulan yang harus tetap dipertahankan.

Rata-rata perusahaan pos di seluruh dunia juga sudah mengubah bisnis ke arah jasa keuangan dan bisnis logistik. Sebab, mereka punya keunggulan yang bisa dijual yakni, jaringan atau kanal mereka yang sudah tersebar menjangkau daerah-daerah yang jauh.

Bagi Pengamat Pemasaran dan Manajemen Yuswohady, masuknya PT Pos Indonesia (Posindo) ke layanan kargo darat merupakan sebuah keharusan. Soalnya Posindo  memang punya kompetensi dalam bidang logistik darat. Jadi, mereka tinggal menggunakan kapasitas internal, mulai dari transportasi darat dan pergudangan yang telah mereka bangun. Apalagi kehadiran e-commerce dan transaksi daring memberikan kemudahan bertransaksi dan juga meningkatkan arus perpindahan barang.

Nah, langkah Posindo menggarap layanan logistik ritel partai besar atau bulky dianggap sebagai strategi yang tepat untuk menjadi sumber pendapatan. Segmen yang dibidik juga segmen menjanjikan, yakni usaha kecil menengah (UKM), pedagang dan koperasi yang tumbuh sangat pesat. “Ini adalah pendekatan business to business (B2B) yang menjanjikan margin yang besar. Berbeda dengan B2B dengan korporasi besar di mana mereka punya posisi tawar meminta diskon pada Pos Indonesia sehingga margin berkurang,” ujar Yuswohady.

Dengan masuk bisnis kargo darat, Posindo sudah pasti  memberikan efesiensi dalam bentuk harga murah. Pasalnya, Posindo tidak perlu lagi melakukan investasi besar membangun jaringan, yang sudah lama mereka miliki. Ini keunggulan Posindo, karena pesaingnya harus membangun jaringan dan itu mempengaruhi harga yang diberikan pada konsumen.

Tantangan dalam bisnis logistik adalah menjaga kualitas layanan sebab mereka menjual solusi layanan. Barang yang dikirim harus dapat dilacak dan diterima tepat waktu. “Bisnis ini butuh manajemen yang bagus. Pos Indonesia pasti mampu, mereka sudah lama dalam bisnis ini,” kata Yuswohady

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×