Reporter: Rika Theo, Reuters |
JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) sudah memulai kembali penjualan timah spot setelah pengiriman berhenti selama tiga pekan. TINS melakukannya segera setelah harga acuan logam untuk bahan solder itu menguat.
Di sekitar awal bulan ini, PT Timah menyetop pengiriman timah di pasar spot akibat anjloknya harga timah.
"Benar. Kami melanjutkan menjual di pasar spot,” kata Sekretaris Perusahaan PT Timah Agung Nugroho dalam pesan singkat kepada Reuters.
Pengiriman timah ke pasar spot bisa sampai 30%-40% dari produksi PT Timah. Tahun ini, TINS memprediksi pengiriman timah bisa naik 18% menjadi 40.000-45.000 ton.
Harga kontrak timah di bursa London mulai terangkat lagi setelah menembus titik terendah dalam setahun di harga US$ 17.125 per ton bulan lalu. Pada pukul 06.23 GMT, harga timah stabil di US$ 20.280 per ton.
Pekan lalu, Asosiasi Timah Indonesia menyatakan hampir seluruh smelter di Bangka-Belitung berhenti beroperasi karena harga timah terus melemah.
Presiden Asosiasi Hidayat Arsani menyatakan harga timah mesti menembus US$ 23.000 agar bsia menutup biaya produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News