Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -BELITUNG. Kehidupan di Belitung Timur mulai kembali berdegup setelah kasus positif Covid menurun drastis. Beberapa penerbangan dari Jakarta menuju Bandar udara internasional yang terletak di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung mulai ramai.
Pulau dengan sebutan Laskar Pelangi ini merupakan salah satu tujuan wisata yang eksotis. Tak heran bila PT Timah Tbk bersama BUMDes Kampong Reklamasi Selinsing mengembangkan kawasan hijau dengan berbagai fungsi.
"Dulu ini bekas tambang, hamparan pasir putih yang tidak ada kehidupan," ungkap Kepala Desa Selinsing Hariyanto, Senin (11/10).
Dia bercerita bahwa saat ini BUMDes Selinsing bekerjasama dengan PT Timah Tbk untuk mengembangkan kawasan wisata tersebut. Apalagi memang saat ini banyak masyarakat lokal maupun luas desa sudah menantikan kawasan ini ada. Terlebih izin wisata sedang diurus. "Di kami sudah 0 yang positif covid, alhamdulillah,"terang dia.
Kata dia, dengan adanya kawasan agrowisata ini bisa menjadi pemasukan juga untuk BUMDes yang saat ini dikelola secara profesional. "Kemungkinan nanti kami akan kenakan tiket di bawah Rp 5.000 per orang," urainya.
Dia mengatakan, fasilitas agrowisata ini sangat lengkap, dari tanaman buah naga, durian, keramba apung. Bahkan, kata dia, ada juga pembibitan yang sekarang digarap.
Beberapa spot menarik lain adalah fishing villa, parabolic shelter, dan dermaga danau buatan. Adapula PLTS 10 kwp untuk kebuituhan area seluas 17,7 ha itu.
Kemudian ada executive villa, pedestrian, light park, bumi perkemahan (bumper), kupi tumpa, replika kapal keruk, pencil signage, concrete keyboard, dan area peternakan sapi dan penangkaran ikan.
Saat ini BUMDes dan PT Timah Tbk sedang mempersiapkan pembukaan untuk umum menunggu izin keramaian dibuka pemerinta daerah setempat dan izin wisata diselesaikan.
Pengawas Kampong Reklamasi PT Timah Tbk Rahardian bilang, tambang timah ini berumur pendek, saat itu hanya ditambang antara tahun 2010-2013. "Kami kembangkan wilayah ini dengan dana awal 1 miliar saat 2013, tapi sekarng bertambah menjadi sekitar Rp 5 miliar," ungkap dia.
Sigit Prabowo Kepala Unit Produksi Belitung PT Timah Tbk mengatakan, bahwa proyek reklamasi dengan konsep agrowisata ini sedang terus dikembangkan di Belitung di beberapa desa. "Bahwa ada yang bilang bekas tambang tak bisa ditanami, itu salah. Ini buktinya kita berhasil menanam cabai, buah naga, durian, dan lainnya," ujanrya ke KONTAN, Senin (11/10).
Dia bilang, saat ini pihaknya terus menata tambang yang sudah selesai. "Kami juga terus membina tambang rakyat. Ada 500 peta mbang yang kami bina. Karena 95% produksi kita memang dari mereka," imbuh Sigit.
Dia mengatakan, khusus di Belitung TINS menguasai lahan 72.000 ha dengan rincian darat 42.000 ha dan laut 30.000 ha pihaknya memproduksi sekitar 100 ton per bulan. "Saya tekankan, harga timah sedang bagus, berefek juga ke perekonomian Belitung. Di sini tak kenal krisis," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News