kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   -6.000   -0,34%
  • USD/IDR 16.629   -69,00   -0,42%
  • IDX 6.243   81,46   1,32%
  • KOMPAS100 882   13,21   1,52%
  • LQ45 693   11,52   1,69%
  • ISSI 196   1,55   0,79%
  • IDX30 363   5,38   1,50%
  • IDXHIDIV20 439   5,22   1,20%
  • IDX80 100   1,43   1,45%
  • IDXV30 106   0,93   0,89%
  • IDXQ30 120   1,87   1,59%

PT Timah (TINS) Incar Kenaikan Laba Hingga 8% Tahun Ini


Kamis, 13 Februari 2025 / 17:06 WIB
PT Timah (TINS) Incar Kenaikan Laba Hingga 8% Tahun Ini
ILUSTRASI. PT Timah Tbk (TINS) mengincar kenaikan laba bersih sebesar 4% hingga 8% secara tahunan atau year on year (YoY) ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/tom.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) mengincar kenaikan laba bersih sebesar 4% hingga 8% secara tahunan (YoY) jika dibandingkan dengan laba bersih sepanjang tahun 2024 lalu.

Selain target bottom line, TINS juga menargetkan peningkatan pendapatan atau top line tahun 2025, sebesar 10% hingga 15% YoY.

Sebagai gambaran, dalam laporan keuangan terbaru mereka di kuartal III-2024 TINS mencatatkan laba bersih sebesar Rp 908,81 miliar dengan pendapatan sebesar Rp 8,25 triliun.

Menurut Corporate Secretary TINS, Rendi Kurniawan target ini sejalan dengan strategi perseroan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan melalui peningkatan sumberdaya atau cadangan timah.

Baca Juga: Bos MIND ID Ungkap PT Timah (TINS) Terjepit Penambangan Ilegal

"Termasuk melalui optimalisasi alat tambang darat dan laut, optimalisasi pengamanan wilayah IUP, pembukaan dan penambahan jumlah tambang baru," kata Rendi saat dihubungi Kontan, Rabu (12/02).

Pendapatan timah tahun ini ungkap Rendi juga akan didukung oleh kenaikan harga timah di tingkat global.

"Kenaikan harga timah global akan menjadi salah satu variabel pendukung peningkatan pendapatan TINS tahun ini," ungkapnya.

Melansir data dari Trading Economic, harga timah atau tin telah mengalami kenaikan sejak awal tahun ini. Per Kamis (13/02) harga timah berada di angka US$ 31.581 per ton atau naik 1,35% secara harian, 5,74% secara bulanan dan 14,54% secara tahunan.

Adapun, untuk alokasi belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini TINS menggelontorkan dana Rp 300-400 miliar. Kalau dibandingkan, capex ini lebih rendah 42,85% dibandingkan dengan capex sepanjang tahun 2024 lalu yang senilai Rp 700 miliar.

 


"Capex tersebut nantinya akan difokuskan untuk investasi rutin mesin dan alat produksi," tambah Rendi.

Dari sisi produksi, hingga saat ini produksi timah TINS sebesar 85%-90% masih diekspor untuk pasar internasional sedangkan sebesar 10%-15% diserap oleh pasar domestik.

"TINS terus berupaya untuk meningkatkan penyerapan produksi timah di pasar domestik, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan industri dalam negeri," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×