kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.044.000   9.000   0,44%
  • USD/IDR 16.441   9,00   0,05%
  • IDX 7.863   -22,54   -0,29%
  • KOMPAS100 1.101   -3,16   -0,29%
  • LQ45 798   -0,50   -0,06%
  • ISSI 269   -0,63   -0,23%
  • IDX30 414   -0,19   -0,05%
  • IDXHIDIV20 481   0,30   0,06%
  • IDX80 121   -0,26   -0,22%
  • IDXV30 132   -0,95   -0,72%
  • IDXQ30 134   -0,08   -0,06%

PTBA Kembangkan Batubara Jadi Kalium Humat Sebagai Pupuk Alami, Bakal Dijual Komersil


Kamis, 04 September 2025 / 12:34 WIB
PTBA Kembangkan Batubara Jadi Kalium Humat Sebagai Pupuk Alami, Bakal Dijual Komersil
ILUSTRASI. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah melakukan tahap komersialisasi bagi produk hilirisasi batubara berkalori rendah, dalam bentuk kalium humat.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota holding pertambangan, MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengumumkan telah melakukan tahap komersialisasi bagi produk hilirisasi batubara berkalori rendah, dalam bentuk kalium humat. 

Kalium humat yang dihasilkan akan dipasarkan dengan merek dagang BA Grow, sebagai komitmen perseroan untuk mendukung kemandirian pangan dan hilirisasi industri di Indonesia. 

Sebagai informasi, Kalium humat merupakan pupuk organik alami yang berasal dari garam kalium asam humat, sebuah senyawa kompleks yang diekstraksi dari lignit atau batu bara kalori rendah.

Baca Juga: PTBA: Hilirisasi Batubara Kalium Humat Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 30%

Produk ini berfungsi sebagai pembenah tanah sekaligus sumber kalium organik, dan sangat efektif untuk meningkatkan kesuburan tanah, efisiensi penyerapan nutrisi, serta meningkatkan ketahanan dan produktivitas tanaman.

Pengembangan kalium Humat ini berawal dari Prof. Ferian Anggara selaku Dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) beserta tim peneliti yang telah lama menaruh perhatian pada pengembangan senyawa humat.

Melalui tim riset lintas fakultas, lahirlah Gamahumat, produk humat yang terbukti mampu meningkatkan efisiensi pemupukan, memperbaiki kualitas tanah, dan mendorong hasil pertanian lebih berkelanjutan.

Keberhasilan tersebut kini diperluas melalui hilirisasi batubara menjadi Kalium Humat, sehingga memberikan nilai tambah pada sumber daya lokal sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk Turino Yulianto menegaskan komitmen PTBA untuk terus melakukan pengembangan bisnis. Kalium humat menjadi salah satu bentuk hilirisasi batu bara yang dilakukan oleh PTBA untuk mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia yang berfokus pada kemandirian pangan, hilirisasi industri, dan kesejahteraan masyarakat.

“Kalium humat adalah bukti persembahan kami bagi negeri untuk menghadirkan energi tanpa henti. Kami pun siap mengkomersialisasikan kalium humat ini dengan brand produk BA Grow,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/9/2025). 

Baca Juga: Ini 5 Proyek Hilirisasi Batubara yang Digarap Bukit Asam (PTBA)

Adapun, BA Grow yang siap dikomersialisasikan oleh PTBA ini berbentuk padat dan cair. Produk ini juga telah memenuhi standar senyawa humat sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 261/KPTS/SR.310/M/4/2019.

Prof. Ferian Anggara mengungkapkan kalium humat merupakan pembenah tanah. Oleh karena itu, penggunaan pun tetap harus dibarengi dengan pupuk lain untuk memberikan unsur-unsur yang tetap dibutuhkan oleh tanaman. 

“Jadi ini bukan pengganti pupuk tetapi ini adalah pembenah tanah. Pada saat tanahnya sudah kita benahi maka penggunaan pupuknya bisa berkurang. Jadi fungsinya adalah mengurangi penggunaan pupuknya,” tutur Prof Ferian.

Dari sisi pengguna, Hasan Asnawi, yang berasal dari Kelompok Tani di Bimomartani yang menjadi tempat lahan percontohan mengungkapkan bahwa penggunaan kalium humat telah membawa perubahan signifikan pada hasil panen.

"Pemakaian kalium humat terbukti meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk urea dan NPK," jelas Asnawi.

Ia juga berharap BA Grow bisa segera digunakan oleh semua petani di Indonesia.

"Hasilnya (padi) memang beda, dirasa berasnya juga lebih enak," tambahnya.

Selanjutnya: Mengenal Sejarah Siskamling dan Daerah yang Aktifkan Kembali Kegiatan Pasca Pandemi

Menarik Dibaca: Katalog Promo Indomaret Super Hemat Periode 4-17 September 2025, Cek Sebelum Belanja!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×