kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

PTBA Ungkap Tantangan Utama Hilirisasi DME, Perlu Insentif


Minggu, 14 Desember 2025 / 17:47 WIB
PTBA Ungkap Tantangan Utama Hilirisasi DME, Perlu Insentif
ILUSTRASI. Batubara Bukit Asam (Dok/PTBA)


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengungkapkan kendala terbesar dalam pengembangan hilirisasi batubara dalam bentuk Dimethyl Ether (DME) sebagai substitusi dari Liquefied Petroleum Gas (LPG).

"Lalu, salah satu tantangan utama dalam proyek DME adalah perbedaan harga keekonomian DME dibandingkan dengan harga LPG (bahan bakar yang akan disubstitusi)," ungkap P.H. Corporate Secretary Division Head PT Bukit Asam Tbk, Eko Prayitno kepada Kontan, Minggu (14/12/2025).

Dalam hal ini, Eko menyebut, adanya potensi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang mengatakan akan memberikan insentif dalam proyek ini dapat menjadi alat untuk  menjembatani disparitas harga tersebut.

"Dan untuk memberikan kepastian kepada pasar, dan meningkatkan parameter kelayakan ekonomi proyek DME tersebut," tambah Eko.

Perseroan, ungkapnya. meyakini bahwa dengan kerangka insentif yang jelas dan menarik, minat investor, baik asing maupun domestik, untuk berpartisipasi dalam hilirisasi batu bara menjadi DME akan meningkat tajam.

Baca Juga: Pakar Kebijakan Publik Tentang Keras Pengalihan Subsidi LPG 3 Kg untuk Proyek DME

Lebih detail Eko, menyebut beberapa jenis Insentif ideal untuk hilirisasi DME, berdasarkan pertimbangan keekonomian dan kebutuhan proyek hilirisasi batu bara yang bersifat strategis nasional.

A. Insentif Fiskal (Tax Incentive)

Pemberian Tax Holiday yang optimal dapat dipertimbangkan untuk diberikan mengingat skala investasi yang besar dan waktu pembangunan (konstruksi) yang lama, tax holiday penuh yang diperpanjang (misalnya hingga 15-20 tahun) akan sangat vital dalam mempercepat pengembalian modal awal.

"Pembebasan Bea Masuk Impor Mesin dan Peralatan juga akan turut mendukung Pengembangan project Hilirisasi DME ini karena membutuhkan teknologi canggih yang sebagian besar harus diimpor. Pembebasan total bea masuk atas mesin, peralatan, dan suku cadang yang relevan akan mengurangi biaya investasi secara substansial," jelasnya.

B. Dukungan Harga dan Regulasi (Non-Tax Incentive)

Jaminan Pasokan Batu Bara Harga Khusus (Domestic Market Obligation/DMO Harga Khusus). Pemerintah dapat menetapkan harga batu bara khusus (seperti yang berlaku untuk kelistrikan DMO) untuk pasokan bahan baku proyek hilirisasi DME dalam jangka panjang (misalnya 20-30 tahun).

"Stabilitas harga bahan baku adalah kunci untuk menjamin kelayakan ekonomi proyek DME yang memiliki margin tipis," ungkap dia.

Baca Juga: Kementerian ESDM Buka Opsi Alihkan Subsidi Gas Melon ke DME

Ia menambahkan, perlu dukungan skema pemasaran dan subsidi, jika DME menggantikan LPG, perlu ada mekanisme harga yang menjamin DME tetap kompetitif.

"Ini bisa berupa pemberian penugasan kepada perusahaan yang terlibat untuk membeli DME pada harga yang telah disepakati untuk jangka waktu tertentu serta pengaturan regulasi yang mewajibkan/mendorong penggunaan DME di daerah tertentu atau sektor industri tertentu," katanya.

C. Royalti 0% pada Batubara yang akan digunakan untuk Proyek Hilirisasi

Royalti Batubara 0% kata Eko, akan mendorong percepatan investasi dan realisasi proyek hilirisasi batu bara, seperti gasifikasi menjadi Dimethyl Ether (DME), Synthetic Natural Gas (SNG), atau produk turunan lainnya.

"Insentif ini akan meningkatkan daya tarik dan kelayakan ekonomi proyek hilirisasi yang memerlukan biaya modal tinggi dan memiliki risiko besar untuk memastikan proyek tersebut dapat berjalan, dan menghasilkan manfaat jangka panjang bagi ekonomi nasional," tutupnya. 

Baca Juga: Pemerintah Hitung Ulang Harga DME, Subsidi LPG 3 Kg Berpotensi Dipangkas

Selanjutnya: Sambut Nataru, Perbankan Memproyeksikan Kebutuhan Uang Tunai Meningkat

Menarik Dibaca: Dampak Bibit Siklon Tropis 93S Meluas, Cuaca Hujan Lebat di Jawa Bali Nusa Tenggara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×