Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Kendati harga minyak sawit atau crude palm oil sedang lesu, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III tetap memperluas kebunnya. Perusahaan plat merah ini, misalnya, akan mengakuisisi saham milik PTPN XIII di PT Kalinusa, Kalimantan Timur.
Meski tak mengungkapkan porsi saham yang akan diakuisisi, Achmad Manggabarani, Komisaris Utama PTPN III, menyatakan bahwa PTPN III telah menyiapkan dana sejumlah Rp 250 miliar. "Kami sedang melakukan due dilligence dan sedang melakukan penilaian aset serta saham oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)," kata Achmad kepada KONTAN, Kamis (12/9).
Dengan akuisisi tersebut, PTPN III mengharapkan lahan areal sawit miliknya akan bertambah. Sebab, PT Kalinusa sudah memiliki areal kelapa sawit yang sudah ditanam. Luasnya mencapai sekitar 5.680 hektare (ha).
Akhir tahun lalu, luas areal lahan kelapa sawit yang dimiliki oleh PTPN III mencapai 100.878 ha. Dari total luas lahan tersebut, sekitar 73.878 ha merupakan lahan yang sudah menghasilkan. Sedangkan sisanya sebesar 27.000 ha merupakan lahan yang belum menghasilkan.
Tahun ini, produktivitas tandan buah segar (TBS) milik PTPN III sebesar 23,22 ton per ha. Pada 2014, produktivitas TBS akan naik 8,74% menjadi 25,25 ton per ha.
Selain menyiapkan dana untuk akuisisi kebun sawit, kata Achmad, PTPN III juga akan merogoh kocek hingga Rp 79 miliar untuk mengembangkan kawasan ekonomi Sei Mangke, Sumatera Utara, periode September hingga Desember. Sampai akhir tahun ini, total biaya investasi PTPN III untuk kawasan Sei Mangke mencapai Rp 554,5 miliar. "Biaya yang telah diinvestasikan PTPN III sampai Agustus 2013 sekitar Rp 475,5 miliar," kata Achmad.
Dana tambahan tersebut, kata Achmad, akan digunakan untuk membiayai pembangunan dry port, tank farm, jalan dan sinyal kereta api fasilitas produksi bio gas.
Investasi lain yang sedang dilakukan PTPN III adalah pembangunan satu unit pabrik kelapa sawit. Dengan tambahan unit ini, pabrik pengolahan kelapa sawit yang dimiliki oleh PTPN III akan menjadi 12 unit dengan kapasitas mencapai 550 ton TBS per jam. "Rp 100 miliar untuk membangun pabrik tersebut," kata Achmad.
Tahun lalu, PTPN berhasil memperoleh penjualan Rp 5,94 triliun dari seluruh penjualan sawit dan karet. Dari jumlah itu, Rp 5,35 triliun berasal dari penjualan di pasar domestik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News