Reporter: Muhammad Yazid |
JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III dan PT Carrefour Indonesia akan membantu petani kelapa sawit rakyat di Indonesia untuk memperoleh sertifikat roundtable sustainable palm oil (RSPO). PTPN III menargetkan sertifikasi lahan seluas 8.000 hektare (ha) di Simalungun dan Labuhan Batu, Sumatera Utara. Sedangkan Carrefour membantu 254 petani sawit di Pelalawan, Riau seluas 700 ha.
Desi Kusumadewi, Direktur RSPO Indonesia mengatakan, akhir bulan lalu pihaknya telah memfasilitasi nota kesepahaman antara PTPN III dengan Sustainble Trade Initiative (IDH) Belanda. IDH yang merupakan konsumen minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) akan membantu petani sawit memperoleh sertifikat RSPO.
Menurut Desi, anggaran sertifikasi kebun sawit milik petani akan ditanggung sepenuhnya oleh IDH Belanda. Sayangnya, dia enggan menyebut besaran dana tersebut. "Kami berupaya menggalakkan bantuan pendanaan dari lembaga swadaya maupun perusahaan untuk pengembangan kapasitas lahan bersertifikasi petani," katanya.
Upaya itu dilakukan karena masih ada sekitar 3,8 juta ha atau 40% total perkebunan sawit milik petani belum bersertifikat RSPO.
Satria Hamid Ahmadi, Head of Public Affairs Carrefour Indonesia mengatakan, program pemberdayaan petani sawit di Pelalawan mulai dilakukan bulan ini. "Kami mengalokasikan dana Rp 1,38 miliar," katanya. Program ini program jangka panjang Carrefour.
Satria mengatakan, pihaknya juga memberikan bantuan pelatihan dan bimbingan dalam penggunaan pestisida dan pengelolaan bahan beracun dan berbahaya (B3). Program ini menjadi langkah awal Carrefour yang pada Juli 2012 bakal meluncurkan program minyak goreng Ecoplanet.
Minyak goreng yang bahan bakunya diambil dari perkebunan sawit bersertifikat ini selain untuk lokal juga dipasarkan ke seluruh dunia. "Tahun 2015, perusahaan ritel hanya akan membeli produk dari kelapa sawit bersertifikat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News