kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PTPN III terus genjot kinerja di sektor gula


Selasa, 14 November 2017 / 20:40 WIB
PTPN III terus genjot kinerja di sektor gula


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Perkebunan Nusantara (PTPN) terus berupaya untuk memperbaiki kinerja komoditas gulanya. PTPN III pun mulai melakukan penataan ulang pabrik gula, melakukan diversifikasi produk berbasis tebu, serta membangun pembangunan pabrik gula baru.

Direktur Utama PTPN III, Dasuki Amsir mengatakan, mereka akan mengonversi kebun karet menjadi kebun tebu. Kebun tersebut merupakan kebun milik PTPN IX dan PTPN XII, di mana masing-masing luas lahan yang akan dikonversi seluas 7.000 ha dan 1.200 ha.

"Kebun karet yang sudah memasuki masa replanting atau masa tebang yang di atas 25 tahun akan dikonversi menjadi tebu untuk memperkuat Hak Guna Usaha (HGU). Karena di Pulau Jawa hampir 90% tebu pasokannya dari petani," ujat Dasuki, Selasa (14/11).

Untuk meningkatkan produksi gula, PTPN juga akan merevitalisasi 7 pabrik gula, serta membangun 2 pabrik gula (PG) baru. 1 PG Glenmore sudah dibangun di Banyuwangi, dan direncanakan akan segera beroperasi secara komersial pada 2018.

Sementara itu, 1 PG lagi akan dibangun di Comal, namun saat ini masih dalam tahap kajian Feasibility Study (FS). Kedua PG baru tersebut memiliki masing-masing kapasitas 6.000 Ton Cane Per Day (TCD).

Dengan dibangunnya PG baru serta adanya revitalisasi beberapa pabrik gula, PTPN III pun akan menutup 11 PG secara bertahap. 11pabrik tersebut terdiri dari 3 PG dari PTPN IX ada 3 PG dari PTPN X, serta 5 PG dari PTPN XI.

Erwan Pelawi, Direktur Manajemen Operasi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara menjelaskan, penutupan PG tersebut akibat produksinya yang kecil serta sudah tidak efisien lagi.

"Kami melihat dari sisi biaya giling, produksinya tidak efisien, teknologinya sudah lama, dan tidak bisa dipertahankan lagi. Itu harus kami lakukan," jelas Erwan.

Meski begitu, Erwan pun menjelaskan bahwa penutupan PG ini dilakukan secara bertahap dan membutuhkan waktu 3-4 tahun. Penutupan PG baru bisa dilakukan apabila PG baru serta PG yang direvitalisasi sudah beroperasi, sehingga PG yang ditutup bisa digantikan.

Dia pun menambahkan, ditutupnya PG lama justru bisa meningkatkan produksi gula PTPN. "Penutupan PG tidak akan mengganggu bisnis. Misalnya ada 3 PG dengan kapasitas 5.000 tdc yang ditutup, sementara 1 PG baru kapasitasnya 6.000 tdc, kan lebih efisien," ujarnya.

Tahun ini, PTPN memperkirakan akan mampu memproduksi gula sebesar 870.000 ton di mana jumlah ini merupakan 39% dari total produksi gula nasional sebesar 2,2 juta ton. Di tahun berikutnya, PTPN III menargetkan akan mampu memproduksi gula 1,1 - 1,2 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×