Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII ekspansi ke penanaman tanaman buah-buahan. Perusahaan pelat merah ini mengalokasikan 22.500 hektare (ha) lahan untuk tanaman buah seperti durian, alpokat, klengkeng, manggis, mangga dan pisang sebagai tanaman sela. Ekspandi dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah memperluas tanaman buah hingga 100.000 hektare (ha) pada tahun 2019.
Direktur Utama PTPN VIII Dadi Sunadri menjelaskan, saat ini, PTPN VIII memiliki 130.000 ha lahan, dari total itu 22.500 ha disiapkan untuk tanaman buah. Sebagian lahan tanaman buah ini dikonversi dari tanaman teh yang produksinya rendah. Sebab untuk tanaman teh harus ditanam di ketinggian di atas 800 meter di atas permukaan laut.
"Teh cocoknya di tanah tinggi, cuaca dingin, nah sekarang ada tanaman teh yang ditanam di dataran rendah di bawah 800 meter di atas permukaan laut," ujar Dadi.
Dadi menjelaskan pengembangan tanaman buah ini sebenarnya sudah mulai dirintis sejak tahun 2012. Hingga saat ini sudah ada 4.000 ha lahan yang sudah ditanami tanaman buah. Tapi, masih belum menghasilkan karena membutuhkan waktu sekitar tujuh tahun untuk berbuah. "Untuk itu kita tanam pisang sebagai tanaman sela," jelasnya.
Pada tahun 2016, PTPN VIII menargetkan produksi pisang bisa mencapai 7.000 ton. Namun, setelah ditelusuri potensi realisasinya hanya sekitar 4.500 ton kg yang bisa diproduksi.
Saat ini, pisang PTPN VIII sudah dijual ke sejumlah supermarket di Tanah Air. PTPN VIII juga pernah mengekspor ke Singapura untuk mengetes pasar dan mendapatkan sambutan positif. Tapi, karena potensi pasar dalam negeri masih cukup besar, Dadi bilang, pihaknya memilih memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri saja.
Untuk saat ini, PTPN VIII memilih fokus pada empat bisnis utama yakni teh, kelapa sawit, karet dan agribisnis yakni buah. Hingga 2019 mendatang, perusahaan menargetkan bisa memiliki lahan tanaman buah seluas 100.000 ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News