kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.731   21,00   0,13%
  • IDX 8.389   22,05   0,26%
  • KOMPAS100 1.163   3,35   0,29%
  • LQ45 847   4,23   0,50%
  • ISSI 292   0,76   0,26%
  • IDX30 446   3,97   0,90%
  • IDXHIDIV20 513   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,41   0,31%
  • IDXV30 138   0,55   0,40%
  • IDXQ30 141   0,94   0,67%

PTPN X mengklaim jadi produsen gula terbesar RI


Senin, 04 Januari 2016 / 10:23 WIB
PTPN X mengklaim jadi produsen gula terbesar RI


Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Sepanjang tahun 2015, PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) telah membukukan produksi gula sebanyak 431.020,4 ton. Dengan produksi itu, maka perusahaan gula pelat merah ini mengklaim mampu mempertahankan posisinya sebagai produsen gula terbesar di Indonesia.

Dalam siaran pers yang diterima KONTAN, PTPN X mampu memproduksi gula dengan rendemen mencapai 8,3%. PTPN X berhasil meningkatkan tingkat rendemen atau kadar gula dalam tebu dari tahun 2014 yang sebesar 7,65%. "Level rendemen PTPN X yang sebesar 8,3% termasuk yang tertinggi di Indonesia," kata Direktur Produksi PTPN X, T. Sutaryanto.

Dia menambahkah pada tahun 2015, PTPN X mengelola lahan tebu seluas 70.301 hektare yang tersebar di Jawa Timur. Penggilingan tebu sebanyak 5,18 juta ton tahun 2015 dilakukan di sebelas pabrik gula milik PTPN X yang tersebar di Kabupaten Mojokerto, Sidoarjo, Jombang, Nganjuk, Kediri, dan Tulungagung.

Untuk meningkatkan produksi tebu, PTPN X juga telah melakukan revitalisasi baik di bidang budidaya (on farm) maupun pabrik (off farm). Program-program peningkatan efisiensi seperti elektrifikasi mesin penggerak juga dilakukan untuk menekan penggunaan bahan bakar, efisiensi mesin giling, menekan tingkat kehilangan gula, dan pengurangan jam berhenti dengan memperbaiki indikator kelancaran pasokan tebu. 

”Efisiensi penting karena akan sangat menentukan daya saing pabrik gula, terutama terkait dengan biaya produksi yang berpengaruh pada profitabilitas perusahaan,” kata Sutaryanto.

Ke depan, Sutaryanto mengatakan, perbaikan dari sisi budidaya tebu (on farm) akan terus ditingkatkan dengan cara memperkuat varietas unggulan tebu, mulai dari penataan hingga pengembangan varietas. Pihaknya juga akan memperkuat monitoring perkembangan tanaman tebu, meningkatkan kompetensi petugas tanaman, dan pemberian reward and punishment untuk memacu kinerja para petani. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×