kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pulihkan sektor pariwisata, Kemenparekraf dorong destinasi wisata Banyuwangi


Minggu, 23 Agustus 2020 / 11:40 WIB
Pulihkan sektor pariwisata, Kemenparekraf dorong destinasi wisata Banyuwangi


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan ekonomi kreatif mendukung upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, lewat kegiatan Banyuwangi Rebound.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menargetkan pembukaan seluruh destinasi pada September 2020 seiring program recovery sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang dijalankan.

Baca Juga: Punya keunggulan flora fauna, Kemenparekraf optimalkan destinasi wisata Papua Barat

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi M. Yanuar Bramuda mengatakan, pandemi Covid-19 mengubah strategi pengembangan pariwisata Banyuwangi. 

Saat ini pemerintah daerah memberlakukan dengan ketat protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) serta jaga jarak, pembatasan pengunjung serta sertifikasi bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah memenuhi unsur-unsur tersebut di masa adaptasi kebiasaan baru.

"Timeline New Normal tourism 2020 di Banyuwangi, pada bulan Mei hingga Juli 2020, kami sudah fokus pada recovery. September sudah ada target pembukaan semua destinasi dan pembukaan penerbangan Bali-Banyuwangi dengan pesawat ATR Citilink 72 seat yang akan diisi oleh 50% dari kapasitas penerbangan," kata dia dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (22/8).

Pandemi Covid-19 dikatakannya memberikan dampak yang besar terhadap sektor parekraf di Banyuwangi. Terjadi penurunan konsumen sekitar 73,8%, penurunan omzet sebesar 74,1% dan mengakibatkan usaha yang tutup sebesar 17,3%.

Karenanya pemerintah Kabupaten Banyuwangi seiring dengan penanganan kesehatan, saat ini juga fokus mempersiapkan sektor parekraf di era adaptasi kebiasaan baru dengan baik. 

Pariwisata ke depan dikatakannya tidak sekadar menyajikan leisure tapi juga konsep wisata yang aman, sehat, bersih seperti protokol kesehatan berbasis CHSE dari Kemenparekraf.

Baca Juga: Virtual reality run series Mandalika diharapkan dapat menarik wisatawan

Menurut hasil survei, kata Bramuda, Banyuwangi menjadi salah satu destinasi yang paling banyak diminati untuk dikunjungi setelah pandemi bersama dengan Lombok dan Labuan Bajo. Selama Juli 2020, Bramuda menyebut jumlah wisatawan ke Banyuwangi dalam jangka satu pekan sudah mencapai 8.000 pengunjung. 

“Kepada para pengelola pariwisata, kami tekankan, jualan kami tak lagi sekadar harga murah dan suguhan wisata indah. Namun, harus memenuhi protokol kesehatan dan keamanan,” pungkas Bramuda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×