kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Punya orientasi ekspor, kinerja Trisula International terdongkrak pelemahan rupiah


Jumat, 07 September 2018 / 17:33 WIB
Punya orientasi ekspor, kinerja Trisula International terdongkrak pelemahan rupiah
ILUSTRASI. Trisula International Tbk (TRIS)


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Trisula International Tbk (TRIS) yang merupakan produsen garmen berorientasi ekspor bakal terdampak nilai tukar. Perlu diketahui, sepanjang semester I 2018, perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan dari Rp 384,55 miliar menjadi Rp 413,58 miliar.

Dari total pendapatan mayoritas, penjualan ekspor berkontribusi Rp 336,67 miliar, jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya Rp 287,25 miliar. Penjualan lokal perusahaan sepanjang semester I justru menurun dari Rp 91,82 miliar menjadi Rp 75,01 miliar.

Dina Achmad Sunkar, Direktur TRIS menyampaikan, untuk pasar domestik perusahaan masih berupaya untuk memberikan harga yang baik. Apalagi dengan adanya tekanan nilai tukar, maka harga jual produk juga akan mengalami tekanan.

“Penyesuaian (harga jual) ada tetapi belum terlalu masif,” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (7/9).

Saat ini perusahaan mengandalkan penjualan produk uniform, seragam fungsional hingga pakaian golf untuk menyasar pasar luar negeri. Melalui anak usahanya yakni Trisco Tailored dan Woven International Pty Ltd perusahaan melakukan penetrasi pasar ekspor.

Sayang dirinya belum mau membeberkan strategi perushaaan menggarap pasar ekspor di tengah pelemahan kurs rupiah. Yang jelas, di semester I 2018 perusahaan mencatatakan laba bersih tahun berjalan meningkat dua kali lipat dari Rp 5,76 miliar menjadi Rp 11,27 miliar.

Catatan KONTAN, sepanjang tahun ini perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih 10% ketimbang tahun lalu. Salah satu caranya adalah dengan mendorong kinerja penjualan ekspor, terlebih dengan kondisi nilai tukar saat ini yang bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×