kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pupuk Indonesia bukukan pendapatan Rp 32,62 triliun sepanjang Januari-Mei 2020


Selasa, 21 Juli 2020 / 14:26 WIB
Pupuk Indonesia bukukan pendapatan Rp 32,62 triliun sepanjang Januari-Mei 2020
ILUSTRASI. Pekerja menata pupuk urea di gudang distributor pupuk Indonesia di Lopang, Serang, Banten, Jumat (8/5/2020). PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk bersubsidi hingga ke tingkat pengecer sebanyak 1,27 juta ton meliputi pupuk urea, NPK, SP, ZA d


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia (Persero) membukukan kinerja konsolidasi positif sepanjang Januari-Mei 2020 meski dibayangi pandemi Covid-19.

Hal tersebut ditunjukan dengan bertumbuhnya kinerja pendapatan, produksi, hingga penjualan. Selain itu, Pupuk Indonesia juga tetap menjalankan tugas penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani terdaftar dalam e-RDKK.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan, sepanjang Januari - Mei 2020, Perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp32,62 triliun, atau setara 43,2 % dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2020 yang sebesar Rp75,5 triliun.

Capaian pendapatan ini meningkat dibandingkan capaian pendapatan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp30 triliun. "Kami pun mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan tumbuh 11,7 % menjadi Rp1,6 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp1,43 triliun," kata Aas dalam keterangannya, Selasa (21/7).

Baca Juga: Obligasi Pupuk Indonesia masih cukup menarik bagi investor

"Hal ini sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang berulang kali menyampaikan bahwa BUMN mempunyai peranan vital di masa pandemi, baik dari sisi ekonomi maupun pelayanan publik."

Pupuk Indonesia melalui para produsen pupuk, yaitu Pupuk Kaltim, Petrokimia Gresik, Pusri Palembang, Pupuk Kujang dan Pupuk Iskandar Muda,  tetap fokus menjalankan tugas Public Service Obligation (PSO) dalam mendistribusikan pupuk bersubsidi bagi petani guna menjaga produksi pangan nasional.

Hingga saat ini, total distribusi pupuk bersubsidi kepada petani penerima subsidi yang berdasarkan data e-RDKK telah mencapai sebesar 4.762.673 ton atau setara 59,9 % dari target RKAP dan pupuk non PSO sebesar 2.388.367 ton atau setara 52,2 % dari target.

Ia menambahkan, sepanjang periode Januari - Mei 2020, Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan volume penjualan pupuk komersial. Penjualan komersial melonjak 47,45 % dari 1,37 juta ton menjadi 2,01 juta ton dibandingkan kurun waktu yang sama di 2019.

Secara pendapatan, penjualan pupuk komersial meningkat 38,35 % menjadi Rp 7,54 triliun dari Rp 5,45 triliun. Kemudian pendapatan jasa juga meningkat 34,53% menjadi Rp 4,13 triliun dari Rp 3,07 triliun.

Dari segi produksi, volume produksi produk pupuk Perseroan sepanjang tahun ini tercatat telah mencapai 6.210.818 ton. Angka ini terdiri dari 4.041.093 ton Urea, 1.484.481 ton NPK, 264.864 ton SP-36, 415.820 ton ZA, dan 4.560 ton ZK.

Baca Juga: Bisnis Pupuk Indonesia Masih Subur, Dampak Corona Tak Signifikan

Total produksi tersebut setara 52 % dari target Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun ini yang sebesar 11.949.500 ton. Angka produksi ini tercatat tumbuh 6,92 % dibandingkan produksi periode yang sama tahun lalu sebesar 5.809.063 ton.

"Pertumbuhan tersebut didukung oleh para produsen pupuk yang dapat menjaga kehandalan pabrik meski di tengah pandemi. Sehingga dapat beroperasi secara optimal dengan rate yang cukup tinggi, dan produksi setiap tahunnya dapat terus meningkat," kata Aas.

Selain produk pupuk, Perseroan juga membukukan pertumbuhan pada produksi produk non pupuk sebesar 8,85 %. Di mana volume produksi produk non pupuk tercatat sebesar 3.584.117 ton, sementara periode sama tahun lalu volume produksi non pupuk mencapai 3.292.792 ton.

Menurut Aas, capaian positif di tengah pandemi ini berhasil diraih lantaran efektivitas dari respon dan strategi perusahaan dalam menghadapi pandemi. Dimana sejak dini Perusahaan telah menjalankan lima prioritas sikap.

Pertama, people first yakni mengutamakan keselamatan dan keamanan karyawan dari risiko penularan virus. Kedua, kontinuitas operasional dengan memperketat pengamanan dan penerapan pengaturan operasional pabrik.

Ketiga, prioritas menjaga ketahanan pangan dengan menjamin ketersediaan stok pupuk serta menjaga distribusinya tetap lancar hingga sampai ke tangan petani. keempat dan kelima yakni, menjaga keberlangsungan usaha dan  mendukung penuh pemerintah serta masyarakat dalam penanggulangan Covid-19.

Baca Juga: Pupuk Indonesia bukukan pertumbuhan penjualan 12,5% sepanjang semester I-2020

Di samping itu, Pupuk Indonesia bersama anggota holdingnya mencatatkan total realisasi penyaluran dana pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) telah mencapai Rp29,07 miliar.

Angka tersebut terdiri dari Program Kemitraan untuk UMKM binaan sebesar Rp17,82 miliar dan Bina Lingkungan sebesar Rp11,24 miliar.

Di samping itu, Pupuk Indonesia Grup juga turut aktif dalam membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19 melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Tercatat, sepanjang periode 1 Maret - 26 Juni 2020, Perseroan telah menyalurkan CSR sebesar Rp52,78 miliar. Bantuan disalurkan berupa Sembako, APD, masker, hand sanitizer, disinfektan, thermo gun hingga vitamin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×