kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pupuk Mahkota Kampanyekan Pemupukan Berimbang ke Petani Sawit


Minggu, 02 Januari 2022 / 13:33 WIB
Pupuk Mahkota Kampanyekan Pemupukan Berimbang ke Petani Sawit
ILUSTRASI. Pekerja memanen kelapa sawit di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/07). Pupuk Mahkota Kampanyekan pemupukan Berimbang ke Petani Sawit.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pupuk Mahkota, Wilmar Group, tengah fokus mengampanyekan pemanfaatan pupuk berimbang kepada petani kelapa sawit mitra perusahaan dan distributor.

Langkah tersebut dilakukan untuk membantu mereka meningkatkan produktivitas tandan buah segar (TBS) di tengah penurunan produksi.

Langkah nyata telah dilakukan oleh Tim Pupuk Mahkota melalui program pelatihan agronomi, pengambilan kesatuan contoh daun dan tanah sehingga diketahui kebutuhan pupuknya sesuai soil site specific location.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk pendampingan dan pelayanan purna jual dalam upaya peningkatan produktivitas pertanian.

Baca Juga: Dorong produksi maksimal, Wilmar Padi Indonesia perkuat kemitraan dengan petani

Head of Agronomy and Technical Support Department PT Wilmar Chemical Indonesia Syaiful Bahri Panjaitan menjelaskan, proporsi kandungan pupuk perlu dijaga untuk mengurangi potensi penurunan produksi yang lebih dalam di tengah musim hujan.

Risiko penurunan produksi akan lebih tinggi jika tanaman kelapa sawit dipupuk seadanya. “Pada semester pertama tahun ini produksi TBS diperkirakan masih turun,” kata dia.

Pengurangan penggunaan pupuk masih ditolerir selama tidak lebih dari 20-30 persen dari total kebutuhan. Jika lebih dari itu, maka akan berimbas terhadap penurunan produksi.

Baca Juga: Wilmar gandeng petani gelar tanam padi di lahan seluas 148 ha

Untuk itu, pihaknya menyarankan petani agar menggunakan pupuk majemuk (NPK) untuk memenuhi kebutuhan tanaman. 

Syaiful menambahkan, penurunan produksi jumlah tandan pohon sawit belum terlalu kentara. Namun, penurunan yang signifikan diramalkan terjadi pada volume produksi TBS.

Hal itu sebagai dampak berlanjutnya musim hujan yang terjadi sejak 2021. Selain itu, penurunan produksi juga diduga karena perilaku petani yang mengurangi penggunaan pupuk akibat kenaikan harga.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×