kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pusat belanja terus bermunculan di luar Jakarta


Jumat, 17 Januari 2014 / 10:14 WIB
Pusat belanja terus bermunculan di luar Jakarta
ILUSTRASI. Tanam raya tembakau oleh petani mitra PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Moratorium pembangunan mal di Jakarta memaksa pengembang membangun pusat belanja di luar ibukota, bahkan sampai luar Jawa.

Ambil contoh, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang berencana membangun mal di Banjarmasin mulai semester II 2014. Mal akan didirikan di perumahan yang dikembangkan Ciputra, yaitu CitraLand Banjarmasin.

Sugwantono Tanto, Direktur Ciputra menjelaskan, mal yang membidik kelas menengah ini didesain dengan luas area 80.000 meter persegi (m²). Namun, dia masih merahasiakan jajaran peritel yang akan mengisi mal. "Targetnya, mal beroperasi satu atau dua tahun lagi," ujar Sugwantono di sela seminar dan rapat kerja nasional Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) , Kamis (16/1).

Sugwantono menilai, ibukota provinsi di Indonesia menyimpan potensi untuk pembangunan mal. Namun, tidak semua perumahan Ciputra yang berada di ibukota provinsi dilengkapi mal. "Populasi harus di atas 200.000 orang-300.000 orang karena mal tidak mungkin hanya menyasar penduduk perumahan," jelas Sugwantono.

Sedangkan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) masih fokus melanjutkan perluasan malnya di Surabaya, yaitu Tunjungan Plaza V dan VI, serta Supermal Pakuwon Indah. Selain itu, Pakuwon juga sedang menjajaki pembangunan mal di kota selain Jakarta dan Surabaya, tapi masih di pulau Jawa. Sayangnya Direktur Pakuwon Jati, Stefanus Ridwan masih merahasiakan lokasi persisnya.

Langkah ini diambil Pakuwon akibat sulit membangun pusat belanja di Jakarta akibat kebijakan moratorium. Pakuwon pun belum berencana mengembangkan sayap ke luar Jawa. "Sumber daya manusianya susah," ujar dia.

Nilai plus moratorium adalah bisa mendongkrak tarif sewa mal. Banyak peritel mau masuk, tetapi pasokan mal terbatas.

Pemain asing juga mulai menyasar daerah. Presiden Direktur Lotte Shopping Avenue Chang Suk Suh mengungkapkan rencana membuka lima mal lagi hingga tahun 2018. Rinciannya adalah tiga di Jakarta, satu di Surabaya, dan satu lagi di Medan. Operator mal asal Korea Selatan ini telah membuka mal pertama di Ciputra World Jakarta pada tahun 2013.

Ketua Bidang Kerjasama, Asosiasi, dan Pemerintahan APPBI Andreas Kartawinata berpendapat, meski ada moratorium, masih ada peluang membangun mal baru di Jakarta, seperti Jakarta Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×