Sumber: Antara | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Hingga September 2015, PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) telah menyalurkan pupuk urea nonsubsidi atau komersial ke perkebunan milik perusahaan swasta di sejumlah wilayah Sumatera dan Jawa sebanyak 300.000 ton.
"Realisasi penyaluran pupuk komersial tersebut ke perusahaan perkebunan di wilayah kerja perusahaan meliputi sembilan provinsi, yakni Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ganie di Palembang, Kamis (10/9).
Selain ke perusahaan perkebunan, dalam kurun waktu, PT Pusri juga menyalurkan pupuk urea nonsubsidi ke sejumlah perusahaan sektor industri.
Dia menjelaskan, guna meningkatkan pendapatan perusahaan, selain melaksanakan kewajiban yang ditugaskan pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani, pihaknya tetap berupaya melakukan kegiatan bisnis dengan memasarkan pupuk secara komersial.
Pemasaran pupuk secara komersil itu tidak hanya dilakukan di dalam negeri tetapi juga ada yang diekspor ke sejumlah negara di kawasan Asia.
Menurutnya, pemasaran pupuk Urea secara komersial akan terus ditingkatkan guna memperluas pasar, mengantisipasi peningkatan produksi seiring sedang dibangunnya satu pabrik baru sebagai proyek revitalisasi pabrik urea tertua di dunia Pusri II yang dibangun pada 1974.
"Saat ini dengan empat pabrik yang memiliki total kapasitas produksi terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun secara umum dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani dan perusahaan perkebunan dalam negeri serta sebagian dialokasikan untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri," ujar Sulfa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News