kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rachmat Gobel Minta Industri Mamin Perkuat Nilai Tambah Petani hingga UMKM


Selasa, 28 Desember 2021 / 09:23 WIB
Rachmat Gobel Minta Industri Mamin Perkuat Nilai Tambah Petani hingga UMKM
ILUSTRASI. Rachmat Gobel Minta Industri Mamin Perkuat Nilai Tambah Petani hingga UMKM.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

Sementara itu, Gobel Group bukanlah pemain baru di industri makanan dan minuman. Melalui PT Gobel Dharma Sarana Karya yang didirikan pada 1977, kelompok usaha ini dikenal sebagai salah satu penyuplai makanan terbesar untuk pabrik, rumah sakit, perusahaan pengeboran minyak, dan usaha lainnya. 

Dengan memegang prinsip trade mutual benefit, dalam kerja sama ini PT Chateraise Gobel Indonesia pada awalnya semua produk langsung didatangkan dari Jepang. Selanjutnya, sebagai produsen, Chateraise diminta memberdayakan bahan baku makanan dari Indonesia seperti coklat/ kakao, kopi, biji vanila, alpukat, nanas, mangga dan lainnya, yang tentunya akan disertai dukungan riset dan inovasi serta pembinaan kepada para petani agar diperoleh kualitas dengan standar tinggi. 

“Kita bersyukur, kini Chateraise sudah membuka pabrik di Indonesia. Saya minta kerjasama dengan petani, peternak dan UMKM terus ditingkatkan, sekaligus melakukan alih teknologi dalam memproduksi bahan makanan dan minuman bernilai tambah tinggi atau premium,” kata Rachmat. 

Melihat prospek kerjasama tersebut, Rachmat Gobel optimis akan banyak keuntungan yang bisa diraih melalui pengalihan teknologi makanan dari perusahaan Jepang ini. Tidak hanya potensi pasarnya yang besar di dalam negeri, melainkan juga berpotensi ekspor. Indonesia bisa menjadi basis produksi ekspor produk Chateraise.  

Pada akhirnya akan terbangun industri makanan-minuman yang berkualitas dan berteknologi, memiliki struktur industri yang kuat, serta dapat memberdayakan potensi bahan lokal sehingga bisa diserap oleh pasar dunia. 

“Saya yakin, jika pelaku industri makanan dan minuman nasional juga mengembangkan konsep seperti Farm Factory seperti yang dilakukan Chateraise ini, peran industri ini dalam perekonomian nasional akan semakin mencuat,” kata Rachmat.

Pengembangan industri makanan dan minuman, lanjut Rachmat, juga akan sangat terkait dengan upaya meningkatkan ketahanan pangan. Pasalnya, ketahanan pangan tidak sebatas hanya pada bagaimana memproduksi dalam jumlah besar, tapi perlu dukungan industri pengolahan yang kuat agar bisa mencapai kualitas dan standard keamanan yang tinggi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×