Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Yudho Winarto
Saat ini Kopi Kenangan juga tengah fokus pada personalisasi konsumen. Maksudnya, lewat aplikasi Kopi Kenangan, konsumen bisa menjadi 'barista pribadi', sehingga bisa mengatur seberapa manis atau kental kopi yang diinginkan.
Harga aneka menu Kopi Kenangan juga terjangkau jika dibandingkan dengan gerai kopi ritel lainnya. Hal tersebut bisa terealisasikan karena Kopi Kenangan mengoperasikan gerai kecil.
Edward menjelaskan bahwa dengan mengoperasikan gerai kecil, Kopi Kenangan bisa memotong biaya per cangkir sebesar 10% hingga 15%.
“Kami memanfaatkan teknologi internet of things (IoT) untuk mengelola inventaris dan mengurangi pemborosan. Sebagian besar pesanan yang kami terima juga formatnya take away, sehingga bisa lebih efisien biaya,” pungkas Edward.
Managing Director Sequoia Capital, Shailendra Singh mengaku terkesan dengan model bisnis yang dibangun Kopi Kenangan, berfokus pada pengalaman konsumen.
“Fokus pada pengalaman konsumen merupakan kunci untuk membangun consumer brand yang berkelanjutan. Pemahaman tim Kopi Kenangan yang mendalam tentang cita rasa lokal dan fokus dalam membangun pengalaman baru berbasis teknologi itulah yang membuat mereka tampil beda,” jelasnya.
Kopi Kenangan kini memiliki 80 gerai di delapan kota dan melayani hampir satu juta cangkir pesanan kopi setiap bulan. Jumlah tersebut meningkat pesat dari 16 gerai dan 175.000 cangkir per bulan pada Oktober 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News