Reporter: Nur Ramdhansyah A | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Dirgantara Indonesia kekurangan modal senilai Rp 7 triliun untuk keperluan produksi 68 unit helikopter dalam waktu tiga tahun.
Kekurangan uang modal untuk operasional itu disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di Jakarta, Jumat (7/9).
"Waktu saya ke Bandung, belum ada sejarah PT DI mendapat pekerjaan yang banyak ini," kata Dahlan di kantor Kementerian BUMN.
Dahlan menyebutkan, PT DI pernah dikucuri dana sebesar Rp1 triliun untuk perbaikan dan produksi. Namun dana sebesar belum cukup untuk mempunyai banyaknya pekerjaan yang akan dilakukan PT DI. "Ada pinjaman lagi untuk PT DI, tapi nilainya saya belum tau," ucapnya tanpa memberikan rincian.
Selain digunakan untuk merakit 68 unit helikopter, dana sebesar Rp 7 triliun itu juga untuk mengembangkan produksi komponen-komponen helikopter yang dipesan tersebut. "Kontraknya itu namanya life time kontrak, keseluruhan pembuatan komponen tadi cukup besar dananya, sekitar 20% dari investasi PT DI," jelas Dahlan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News