kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.934.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Rakit 68 helikopter, PTDI kekurangan modal Rp 7 T


Jumat, 07 September 2012 / 14:27 WIB
Rakit 68 helikopter, PTDI kekurangan modal Rp 7 T
ILUSTRASI. Waspadai penyebab tekanan darah rendah agar tubuh tetap sehat.


Reporter: Nur Ramdhansyah A | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Dirgantara Indonesia kekurangan modal senilai Rp 7 triliun untuk keperluan produksi 68 unit helikopter dalam waktu tiga tahun.

Kekurangan uang modal untuk operasional itu disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di Jakarta, Jumat (7/9).

"Waktu saya ke Bandung, belum ada sejarah PT DI mendapat pekerjaan yang banyak ini," kata Dahlan di kantor Kementerian BUMN.

Dahlan menyebutkan, PT DI pernah dikucuri dana sebesar Rp1 triliun untuk perbaikan dan produksi. Namun dana sebesar belum cukup untuk mempunyai banyaknya pekerjaan yang akan dilakukan PT DI. "Ada pinjaman lagi untuk PT DI, tapi nilainya saya belum tau," ucapnya tanpa memberikan rincian.

Selain digunakan untuk merakit 68 unit helikopter, dana sebesar Rp 7 triliun itu juga untuk mengembangkan produksi komponen-komponen helikopter yang dipesan tersebut. "Kontraknya itu namanya life time kontrak, keseluruhan pembuatan komponen tadi cukup besar dananya, sekitar 20% dari investasi PT DI," jelas Dahlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×