Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) optimistis bisa mencetak pertumbuhan pendapatan minimal 8% tahun ini meskipun di kuartal pertama pertama penjualan perusahaan masih tipis. Optimisme tersebut sejalan dengan kondisi ekonomi yang semakin membaik serta didukung dengan strategi bisnis yang dilakukan perusahaan.
Suryanto, Direktur Keuangan RALS mengatakan, penjualan Ramayana selama tiga bulan pertama tercatat turun 0, 2% karena tantangan ketidakpastian akibat Pilkada dan adanya satu gerak perusahaan terpaksa ditutup akibat harga sewa yang naik drastis.
Namun, RALS yakin dengan berakhirnya masa Pilkada maka ekonomi akan semakin membaik sehingga daya beli masyarakat akan semakin naik serta didukung dengan adanya momentumm lebaran. Suryanto bilang, pertumbuhan sudah mulai terlihat di bulan April dimana divisi fashion Ramayana
tercatat tumbuh 17, 4% dibanding bulan yang sama tahun lalu dan pertumbuhan supermarket 1, 4% sehingga pertumbuhan total sekitar 12
"Pertumbuhan penjualan akan semakin membaik terutama sebentar lagi akan menjelang lebaran dan ada rencana kita tambah gerai sebelum lebaran, " kata Suryanto di Jakarta, Selasa (2/5).
Menurut Suryanto, penjualan RALS menjelang momen lebaran yakni pada Mei, Juni dan Juli akan tumbuh minimal 10% dibandinggkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 3, 5 triliun. Kontribusi lebaran ditraktir akan menyumbang kontribusi 43% terhadap total pendapatan satu ini.
Saat ini RALS telah mengoperasikan 112 toko yang tersebar di 54 kota. Ini berkurang satu toko karena penutupan geraiYang ada di Blok M Papa akibat adanya kenaikan tarif sewa yang cukup tinggi. Namun sebelum lebaran, perusahaan akan membuka 4 toko baru yakni di Pondok Agen, Kota Harapan Indah Bekasi, Cikupaa dan Jatinegara. Dua akan dibuka awal Mei ini yakni di Bekasi dan Pondok Aren.
Suryanto mengatakan pihaknya masih pembukaan toko baru sampai akhir tahun. Namun dia tidak menyebukkan target penambahan toko baru tahun karena mereka masih terus mencari lahan yang strategi. Hanya saja mereka saat ini sudah memiliki lahan di Depok dan Sumedang yang sudah mendapat izin untuk dikembangkan.
Selain itu, RALS juga terus melakukan transformasi terhadap gerai yang mereka punya. Jika tahun transformasi baru dilakukan di 13 gerai maka saat ini suda ada 20 gerai. Sampai akhir tahun ditargetkan akan ada 37 gerai yang ditransformasikan.
Ainu Rofiq, Head Marketing and Promotion RALS mengatakan toko yang telah ditransformasikan menjadi maas market solution untuk kebutuhan fashion masyrakat luas maka penjualannya mengalami pertumbuhan signifikan yakni mencapai 22,9%.
Transformasi dilakukan dengan mengubah barang-barang yang jual toko, mengubah konsep marketing dan lain-lain. "Kita juga terus lakukan pemasaran di berbagai media," kata Rofiq.
Tahun ini, RALs menyiapkan capex sekitar Rp 300 miliar-Rp 400 miliar untuk melakukan ekspansi baik untuk tambah gerai, transformasi, pembelian peralatan dan lain-lain. Semuanya berasal dari kas internal.
Dengan strategi-strategi tersebut, RALS optimis bisa mencapai target pendapatan 8% . Sementara laba bersih ditargetkan tumbuh 20% menjadi sekitar Rp 480 miliar -Rp 500 miliar
Kuartal I, penjualan RALS turun 0,2% menjadi Rp 1,482 triliun dari Rp 1,485 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan pendapatan bersih turun 0,7% menjadi Rp 1,078triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News