Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
Tapi lain halnya dengan penjualan spot yang pasti terdampak. Sehingga perusahaan dengan skala produksi menengah dan besar sementara ini masih bisa bertahan. "Tapi bagi yang skala kecil akan lebih sulit bertahan," kata Hendra.
Merujuk pada pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, pada awal Juli lalu, APBI mendorong adanya penurunan produksi batubara nasional sekitar 15%-20%. Menurut Hendra, dorongan pengurangan produksi perlu dilakukan dalam menyikapi tren harga yang terus turun akibat kondisi oversupply.
Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) akan mengajukan perpanjangan kontrak tambang batubara
"Pandangan kami sebagai asosiasi, untuk mendorong harga agar menguat, langkah pengurangan produksi perlu dipertimbangkan karena kondisi oversupply yang makin melebar. Oversupply di pasar sudah terjadi jauh sebelum Covid-19, namun makin melebar dengan penyebaran covid-19," jelasnya.
Meski demikian, dorongan pengurangan produksi ini disikapi berbeda oleh sejumlah perusahaan. Hendra bilang, setiap perusahaan memiliki pertimbangannya masing-masing sehingga ada yang tetap dengan rencana produksi di awal tahun, ada yang akan menurunkan produksi, namun ada juga yang ingin meningkatkannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News