Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
Menimbang kondisi yang ada, Leonard memproyeksi kontribusi penjualan ekspor perusahaan pada tahun ini akan mencapai sekitar 2% dari total penjualan, lebih rendah dari persentase tahun sebelumnya.
Sampai tutup tahun nanti, SIDO menargetkan pertumbuhan satu digit pada penjualan dan pertumbuhan sebesar 10% pada sisi laba bersih. Target ini dirumuskan dengan asumsi terdapat pemulihan ekonomi dan sosial di semester kedua tahun ini.
Sepanjang semester pertama tahun ini, SIDO membukukan penjualan sebesar Rp 1,45 triliun, tumbuh 3,51% dari realisasi penjualan pada paruh pertama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,41 triliun.
Secara terperinci, realisasi penjualan tersebut terdiri atas penjualan Jamu herbal dan suplemen sebesar Rp 923,19 miliar, makanan dan minuman Rp 469,16 miliar, dan farmasi sebesar Rp 67,35 miliar.
Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih perusahaan naik 10,60% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 374,11 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 413,79 miliar di semester pertama tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News