Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
Untuk diketahui, SIDO memang gencar memperluas jangkauan pasar ekspor dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2018 lalu misalnya, SIDO melakukan ekspor perdana produk Tolak Angin ke Filipina, sementara di tahun 2019 SIDO melakukan ekspor perdana produk Kuku Bima Ener-G! ke Nigeria melalui entitas anak perusahaan, Muncul Nigeria Ltd.
Seiring dengan upaya perluasan pasar ekspor yang dilakukan, porsi kontribusi penjualan ekspor dalam total penjualan perusahaan meningkat. Tercatat, persentase penjualan ekspor terhadap total penjualan SIDO mencapai 5% di tahun 2019. Sebelumnya, persentase penjualan ekspor terhadap total penjualan SIDO hanya mencapai 2% di tahun 2018.
Baca Juga: Kinerja positif, begini prospek saham SIDO
Ke depannya, Leonard mengatakan pihaknya masih melihat perkembangan situasi yang ada sebelum melakukan pengembangan pasar di negara tujuan ekspor baru lainnya. Asal tahu saja, sebelumnya SIDO sempat berencana menjajaki pasar ekspor di wilayah Asia Tenggara seperti Myanmar dan Vietnam pada tahun ini.
Leonnard bilang, pengembangan pasar di negara tujuan ekspor baru, terutama yang berada di wilayah Asia Tenggara masih tersendat. Maklum, kondisi pasar ekspor masih belum sepenuhnya kondusif akibat pandemi.
Meski begitu, SIDO akan memanfaatkan momentum pemulihan di beberapa negara tujuan ekspor eksisting yang sudah mulai menghentikan penerapan kebijakan lockdown dan berada di fase pemulihan seperti misalnya Malaysia.
“Kami melihat Malaysia memiliki potensi pemulihan yang cepat dibandingkan dengan negara-negara tujuan ekspor kami yang lain seperti Filipina dan Nigeria,” terang Leonard.