Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Tak cuman ekspor kayu, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) juga melakukan ekspor bibit tanaman hutan. Kusnan Rahmin, Presiden Direktur RAPP, mengatakan perusahaannya sudah mengekspor bibit tanaman hutan ke Malaysia dan China, masing-masing sekitar 300 kilogram (kg) dan 250 kg. Dengan diterimanya benih RAPP di luar negeri, kualitas bibit dari Indonesia berarti telah diakui dunia," ungkap Kusnan, Jumat (28/6).
Menurut Kusnan, bisnis benih tanaman hutan adalah salah satu ladang bisnis baru yang menjanjikan. Apalagi saat ini, bisnis bubur kertas (pulp) dan kertas RAPP sedang lesu, sehingga ekspor bibit ini akan meningkatkan pendapatan RAPP. Setiap tahun, RAPP menghasilkan 200 juta bibit tanaman hutan.
Kusnan menjelaskan, saat ini bisnis pulp dan kertas RAPP sedang menghadapi perlambatan karena situasi global yang belum membaik. Namun RAPP terus menggenjot penjualannya untuk mencapai target 100% dari kapasitas produksi. Adapun total kapasitas produksi RAPP dalam satu tahun sebanyak 3 juta ton terdiri dari 2,2 juta ton pulp dan sisanya 800.000 ton adalah kertas.
Selain persoalan global, hal lain yang harus diihadapi oleh RAPP adalah penurunan permintaan dari China. Sebagai catatan, China adalah pasar terbesar ekspor RAPP. Pasalnya, produksi bubur kertas dan kertas di China sedang tumbuh pesat.
Tahun lalu, kapasitas produksi industri pulp China hanya 27,2 juta ton per tahun. Pada 2016 nanti, kapasitas akan bertambah 7,1 juta ton menjadi 35,3 juta ton per tahun. "Ini bisa berakibat kepada penurunan ekspor pulp dan kertas ke negara tersebut," kata Kusnan.
Untuk mengantisipasi penurunan ekspor pulp dan kertas di China, RAPP sedang membidik pasar baru. Salah satunya adalah negara-negara di kawasan Timur Tengah. "Kalau negara yang satu turun, kita berusaha menaikkan ekspor di negara satunya lagi," kata Kusnan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News