Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
Shayla Philipa, juara pertama BIC 2020 menyampaikan bahwa acara berhasil dikemas dengan baik hingga ke tahap akhir. Lewat acara ini, ia juga merasa bisa mengeksplorasi beragam jenis kopi hingga menghasilkan resep baru yang inovatif.
Baca Juga: Menutup 2020, peritel minuman Kopi Kenangan catat peningkatan transaksi online 200%
"Kopi tetap harus jadi bahan utama dalam minuman. Maka dari itu harus banyak melakukan eksplorasi bahan-bahan lain yang mendukung kopi, bukan bersaing atau menutupi rasa kopi," jelas Shayla.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapresiasi acara BIC yang berhasil melahirkan barista-barista baru berkelas dunia.
Diharapkan dari kompetisi ini para barista terbaik Tanah Air akan membuat kopi Indonesia semakin digemari masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri.
"Saya harap dari acara ini muncul barista-barista baru yang bisa membuka lapangan kerja baru yang seluas-luasnya. Kami dari Kemenperekraf mendukung terus visi Barista Innovation Challenge yang ingin menjadikan barista Indonesia sebagai profesi idaman," ujar Sandiaga.
Wishnutama Kusubandio, salah satu juri BIC 2020, meyakini industri kopi di Indonesia punya masa depan yang baik mengingat sumber daya kopi Indonesia yang melimpah dan didukung oleh masyarakat yang kreatif.
"Kombinasi inovasi dan kreativitas memberikan dampak positif bagi industri kopi," kata mantan Menteri Kemenparekraf tersebut.
Ia pun menambahkan acara BIC sangat penting diadakan agar bisa melahirkan barista yang punya jiwa entrepreneurship. Kemampuan membuat kopi yang dibarengi dengan inovasi berbisnis diperlukan dalam melahirkan juara BIC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News