kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rasio Elektrifikasi di Seluruh Indonesia Capai 99,68% Hingga Mei 2023


Senin, 17 Juli 2023 / 19:56 WIB
Rasio Elektrifikasi di Seluruh Indonesia Capai 99,68% Hingga Mei 2023
ILUSTRASI. Pekerja memeriksa kondisi aliran listrik di gardu induk Pamona 275 KV di Area PLTA Poso Unit 2, Sulawesi Tengah, Senin (15/8). Rasio Elektrifikasi di Seluruh Indonesia Capai 99,68% Hingga Mei 2023.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA - Indonesia dinilai telah memiliki surplus listrik dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, hingga saat ini tidak ada krisis listrik yang menjadi masalah nasional.

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia memiliki surplus listrik. Tulus menjelaskan bahwa pada tahun 2022, rasio elektrifikasi di seluruh Indonesia mencapai 99,63%. 

Angka ini mengalami peningkatan sebesar 1,8% dibanding periode 2021 yang sebesar 99,45%. "Angka tersebut mendekati 100%," ujar Tulus dalam keterangannya pada Senin (17/7).

Baca Juga: Mendag Harapkan Hyundai Menjadi Pendorong Ekspor Mobil Listrik dari Indonesia

Data tersebut membuktikan bahwa hampir seluruh wilayah di Indonesia sudah terhubung dengan pasokan listrik, dan hanya 0,57% wilayah yang masih belum mendapatkan akses listrik.

Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga menunjukkan bahwa rasio elektrifikasi terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016, rasio elektrifikasi baru mencapai 91,16%, dan pada bulan Mei 2023, angkanya telah mencapai 99,68%.

Pemerintah juga telah memastikan ketersediaan listrik bagi masyarakat di daerah terisolir. 

Dengan adanya pasokan listrik di daerah-daerah tersebut, diharapkan dapat menciptakan efek berantai melalui peningkatan penyerapan tenaga kerja, pembayaran pajak, dan pertumbuhan ekonomi sektor riil, sehingga dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

Baca Juga: Apa Saja Mata Uang Terendah di Dunia 2023? Ini Daftarnya

Tulus juga menegaskan bahwa citra malam hari yang terlihat melalui satelit yang gelap atau terang tidak dapat dijadikan alasan bahwa masih ada banyak daerah di luar Pulau Jawa yang belum mendapatkan pasokan listrik.

Selain itu, penggunaan kilowatt jam (kWh) listrik per kapita di Indonesia tentu berbeda dengan negara-negara seperti Singapura dan Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×