kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,96   -11,56   -1.24%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rating turun, GWSA optimistis mampu lunasi utang


Rabu, 25 Oktober 2017 / 21:49 WIB
Rating turun, GWSA optimistis mampu lunasi utang


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA Fitch Ratings Indonesia baru saja menurunkan rating PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA), berikut surat hutang senilai Rp 72 miliar, menjadi BBB (idn) dari sebelumnya BBB+. Kendati begitu, GWSA tetap optimistis bisa melunasi hutang obligasi yang akan jatuh tempo pada 14 Januari 2020 mendatang.

Sekdar mengingatkan, mengutip laporan keuangan perusahaan, GWSA telah menerbitkan obligasi berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 senilai Rp 72 miliar dengan tenor 5 tahun dan tingkat suku bunga tetap sebesar 14,25%. Adapun, perusahaan menerima dana dari penerbitan obligasi tersebut pada tanggal 15 Januari 2015.

Linda Halim, Sekretaris Perusahaan GWSA mengklaim pihaknya optimistis bisa melunasi hutang obligasi, meski Fitch Ratings Indonesia telah menurunkan rating perusahaan. "Memang kondisi properti sedang slow down, akan tetapi ada beberapa anak perusahaan kita yang sudah memberikan dividen, sehingga tidak masalah dengan pengembalian loan yang ada," jelas Linda kepada KONTAN, Rabu (25/10).

Bambang Dwi Yanto, Direktur Keuangan GWSA pun mengakui industri properti dalam tiga tahun terakhir tengah melesu. Kendati begitu, kata dia, perusahaannya masih memiliki kemampuan untuk melunasi hutang obligasi yang akan jatuh tempo pada tahun 2020 nanti.

Dia bilang, perusahaan selalu mendapatkan pendapatan tetap dari anak perusahaan seperti Senayan City dan Kuningan City. "Mereka rutin memberikan kontribusi pendapatan melalui dividen yang nilainya cukup besar," tambahnya.

Bambang menyebut, dalam satu tahun, Senayan City bisa menyumbang hingga Rp 300 miliar terhadap total pendapatan GWSA. Dalam kondisi industri properti seperti saat ini, lanjut Bambang, perusahaan mengandalkan recurring income dari mall dan hotel, serta dua proyek yang sedang dalam proses penggarapan yang ada di Surabaya dan Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×