kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ratusan Ribu Sapi Siap Menggeruduk


Selasa, 21 Januari 2014 / 07:25 WIB
Ratusan Ribu Sapi Siap Menggeruduk
ILUSTRASI. Ilustrasi harga emas Antam dan UBS hari ini di Pegadaian, Selasa, 30 Agustus 2022. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Handoyo, Maria Elga Ratri | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Importir sapi bersiap merealisasikan kuota impor sapi hidup tahun ini. Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin impor sapi hidup selama kuartal I-2014 sebanyak 156.605 ekor atau 20,88% dari total perhitungan rencana impor yang disetujui pemerintah sebanyak 750.000 ekor.

Salah satu perusahaan yang siap merealisasikan impor sapi hidup adalah PT Great Giant Livestock (GGL). Direktur Operasional PT Great Giant Livestock Didiek Purwanto mengungkapkan, pada kuartal I-2014 ini, perusahaannya mendapat jatah impor sapi sebanyak 11.554 ekor.

Dari total kuota impor sapi yang telah disetujui tahun ini,  GGL akan mengimpor 10.524 ekor jenis sapi bakalan. "Sisanya sebanyak 1.030 ekor sapi siap potong," jelas Didiek Purwanto kepada KONTAN baru-baru ini.

Didiek enggan merinci kapan waktu realisasi impor sapi GGL di kuartal I-2014. Yang jelas, kata Didiek, kinerja impor kuartal I-2014 ini akan menjadi pertimbangan dan evaluasi pemberian izin impor kuartal berikutnya.

Jumlah kuota yang diperoleh oleh GGL pada kuartal I 2014 ini meningkat lebih dari empat kali lipat ketimbang periode yang sama tahun lalu yang hanya 2.600 ekor. Pada kuartal I-2013 lalu, GGL mendapat alokasi impor sapi jenis bakalan sebanyak 2.600 ekor. Sepanjang tahun 2013, impor sapi bakalan GGL sebanyak 16.000 ekor.

Importir lainnya, PT Berdikari, juga siap merealisasikan impor sapi hidupnya. Direktur Utama PT Berdikari Libranto El Arief menuturkan, tahun ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor peternakan ini berencana mengimpor 30.000 ekor sapi bakalan. Di kuartal I-2014 ini, Berdikari rencananya akan merealisasikan impor sapi hidup sekitar 2.000 ekor.

Tahun ini Berdikari juga akan mengimpor 5.000 ekor sapi indukan atawa sapi betina produktif. Sekedar catatan, harga sapi indukan saat ini berkisar Rp 11 juta per ekor hingga Rp 12 juta per ekor.

Tahun ini PT Berdikari akan gencar melakukan ekspansi bisnis di bidang peternakan. Perusahaan telah menyiapkan dana lebih dari Rp 100 miliar untuk membangun kandang penggemukan sapi, rumah potong hewan (RPH), termasuk untuk membiayai impor sapi hidup.

Librato bilang, Berdikari akan memperkuat bisnis peternakan dari sektor hulu hingga hilir. "Bisnis peternakan membutuhkan persiapan yang lebih matang," kata Librato Senin (20/1).

Catatan saja, saat ini Berdikari memiliki lebih dari 12 kandang penggemukan yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Barat dan Banten. Jumlah populasi sapi milik perusahaan ini mencapai 12.000 ekor.

Untuk mengimpor sapi indukan, Berdikari sedang melakukan proses pembelian. Perusahaan akan merealisasikan impor sapi indukan pada pertengahan tahun ini yakni sekitar Mei hingga Juni 2014.

Rencananya, sapi indukan produktif impor ini akan dikembangkan di Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara. Agar lebih efektif dan efisien, pengembangbiakkan sapi indukan diintegrasikan dengan perkebunan jagung dan sorgum milik Berdikari.

Guna mendukung kegiatan bisnis, Berdikari juga memiliki satu unit RPH berkapasitas 100 ekor per hari, pabrik pengolahan daging ayam, pabrik pakan ternak dan toko penjualan daging. "Kami juga sudah merencanakan untuk berbisnis di bidang pembibitan," kata Librato.

Tahun ini Berdikari menargetkan pendapatan Rp 860 miliar, naik 100% ketimbang tahun lalu. Kenaikan pendapatan yang signifikan ini perusahaan mensinergikan antara sektor hulu dan hilir, dari  peternakan hingga ke pengolahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×