Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) terus berburu proyek baru. Sepanjang kuartal I 2017, perusahaan konstruksi pelat merah ini telah berhasil mengantongi kontrak baru Rp 3,7 triliun. Kontrak anyar tersebut meningkat 60,8% dibandingkan perolehan periode yang sama tahun 2016 senilai Rp 2,3 triliun.
Pencapaian kurtal pertama setara dengan 17,6% dari target tahun ini yang sebesar Rp 21 triliun. Namun, pencapaiam tersebut masih di luar perolehan kontrak dari proyek Light Rapid transit (LRT) Jabodetabek sebesar Rp 23 triliun. Jika ditambah dengan kontrak LRT, maka ADHI sudah berhasil mencetak kontrak baru Rp 26,7 triliun.
Harris Gunawan, Direktur ADHI mengatakan, proyek LRT tidak dimasukkan dalam target kontrak baru tahun ini karena merupakan proyek strategis nasional dalam bentuk penugasan. Proyek tersebut hanya didapat sekali dan tidak akan berulang.
Harris optimistis target kontrak baru tahun ini bisa dicapai, karena masih banyak proyek pemerintah yang dalam persiapan tender. "Selain dari proyek pemerintah, kita juga akan mendapatkan kontrak baru dari pengembangan proyek-proyek TOD LRT, " kata Harris, Jumat (7/4).
Kendati begitu, Harris tidak menyebutkan proyek apa yang akan menjadi fokus incaran ADHI untuk mencapai target kontrak baru tahun ini. Hanya yang pasti, proyek pengolahan air bersih menjadi salah satu proyek yang dibidik di sektor infrastruktur.
Realisasi perolehan kontrak baru ADHI sepanjang tiga bulan pertama ini antara lain didapat dari proyek Struktur Apartemen Pancoran Riverside senilai Rp 435 miliar, Design and Build Pembangunan Rumah Susun Nagrak Tower 6-10 Jakarta Utara Rp 215,4 miliar, Revitalisasi Pabrik Gula Mojo Sragen Rp 204,5 miliar, Design and Build Pembangunan Rumah Susun di Jalan Rorotan IV Cilincing Jakarta Utara Rp 177,8 miliar dan Apartemen Mardhika Park Tambun Rp167,8 miliar.
Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru ini didominasi bisnis konstruksi & energi sebesar 94,4% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebanyak 71,7%, proyek jalan dan jembatan 16,8%, serta proyek infrastruktur lainnya sebesar 11,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News