kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,81   -26,92   -2.90%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi mandatori perluasan B20 terganjal distribusi


Rabu, 19 September 2018 / 21:33 WIB
Realisasi mandatori perluasan B20 terganjal distribusi
ILUSTRASI. Pengisian Biodiesel B20 di TBBM Pertamina


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

Sebelumnya, pihak APROBI dan Kementerian ESDM juga sudah berkoordinasi dengan sektor perhubungan yakni Bea Cukai, Pelindo dan PT ASDP Indonesia Ferry (ASDP) untuk memperlancar pemasokan bahan-bahan tersebut. Rida memastikan pihaknya akan terus berkomunikasi untuk menyelesaikan masalah ini.

Terkait pasokan FAME, Rida menyatakan tidak ada kekhawatiran. Karena sebelum teken perjanjian perluasan pada 1 September silam, pihaknya sudah mendapatkan komitmen kesanggupan dari pemasok.

"Jadi kendala saat ini yang kami terima bukan di stok, tapi di transportasinya, termasuk ketersediaan moda," jelasnya.

Menanggapi hal ini, Erik Tjia Vice President PT Wilmar Nabati Indonesia menyatakan produksi biodiesel pihaknya berjalan dengan lancar. "Produksi sesuai jadwal," jelasnya singkat.

Asal tahu, sebagai salah satu industri minyak sawit dan penghasil turunananya, Group Wilmar melalui PT Wilmar Bioenergi Indonesia dan PT Wilmar Nabati Indonesia mendapatkan tambahan penugasan produksi biodiesel sebesar 268.635 kiloliter untuk sektor non-Public Service Obligatory (Non-PSO).

Produksi tersebut akan diberikan kepada PT Pertamina sebanyak 183.103 kiloliter, PT AKR Corporindo Tbk sebesar 53.532 kiloliter dan PT Petro Andalan sebesar 30.000 kiloliter.

PT Wilmar Nabati Indonesia sendiri mendapatkan mandat menambah porsi untuk sektor non-PSO sebanyak 134.867 kiloliter dari total perluasan non-PSO sebesar 940.407 kiloliter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×