kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.874   6,00   0,04%
  • IDX 7.319   122,98   1,71%
  • KOMPAS100 1.124   19,62   1,78%
  • LQ45 895   17,74   2,02%
  • ISSI 223   2,22   1,01%
  • IDX30 459   9,84   2,19%
  • IDXHIDIV20 553   13,28   2,46%
  • IDX80 129   1,93   1,52%
  • IDXV30 137   2,48   1,84%
  • IDXQ30 153   3,46   2,32%

Redam faktor China, batubara perlu diversifikasi pasar


Rabu, 10 Oktober 2018 / 20:25 WIB
Redam faktor China, batubara perlu diversifikasi pasar
ILUSTRASI. Bongkar muat batubara


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Berdasarkan data dari asosiasi yang dikemukakan Hendra, jumlah ekspor batubara Indonesia ke China pada Semester I-2018 setara dengan 49% dari total impor batubara China pada periode yang sama. “Jumlah itu meningkat, dari 33,48% pada semester I-2017,” kata Hendra.

Diversifaksi Pasar

Menurut ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Muhammad Faisal, penurunan permintaan dari China dan peningkatan tarif impor menjadi penyebab penurunan harga secara marginal. Karenanya, diperrlukan diversifikasi pasar selain China, guna meredam faktor eksternal dari negeri tirai bambu ini.

“Di Indonesia sendiri produksi saat ini juga cenderung oversupply. Diversifikasi tetap diperlukan walaupun pasar china jauh lebih besar dibanding pasar non tradisional manapun,” katanya saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Rabu (10/10).

Senada dengan itu,menurut Hendra, dalam jangka panjang diversifikasi tujuan ekspor sangat diperlukan. Apalagi, lanjut Hendra, secara bertahap China akan mengurangi impor batubara khususnya kalori sedang dan rendah yang kebanyakan dipasok dari Indonesia, kendati diversifikasi pasar tersebut bukan lah perkara mudah.

“Namun dalam waktu dekat tidak mudah untuk eksplore pasar-pasar baru seperti di daerah Asia Selatan, misalnya Bangladesh, Pakistan yang potensi konsumsi batubara kedepan akan meningkat,” katanya. Diversifikasi pasar juga disasar oleh sejumlah pemain utama di pasar batubara Indonesia. Salah satunya oleh perusahaan batubara plat merah, PT Bukit Asam (PTBA).

Menurut Sekretaris perusahaan PTBA Suherman, saat ini China masih menjadi negara tujuan ekspor utama dengan realisasi penjualan sebesar 18,3% dari total penjualan batubara PTBA selama Semester I-2018. 

Ke depan, kata Suherman, perusahaan akan meningkatkan porsi penjualan ke negara-negara ASEAN, seiring dengan kebutuhan batubara untuk kawasan ini yang diproyeksikan akan terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik.

“Ke depan, porsi penjualan ke kawasan ASEAN akan terus meningkat. Seiring juga rencana PTBA untuk menjual batubara kalori tinggi, market barunya ini antara lain Jepang dan Taiwan,” ujar Suherman.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×