Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - PT Refined Bangka Tin (RBT) rupanya sejak Agustus 2016 sudah bukan lagi milik taipan kondang Tomy Winata atau Artha Graha Network. Hal itu diduga keputusan group Artha Graha yang sudah tidak lagi ingin bergelut di bidang pertambangan khususnya timah.
Saat ini RBT yang memiliki lahan ratusan hektare tambang timah di Bangka Belitung ini dimiliki oleh konsorsium pengusaha yang enggan disebutkan namanya.
Direktur RBT, Reza Andriansyah membenarkan bahwa sejak Agustus 2016 ada keputusan Group Artha Graha Network untuk tidak lagi meneruskan bisnisnya dibidang pertambangan lagi.
"Saat ini yang pegang RBT itu pengusaha dengan latar belakang dan keahlian yang berbeda. Ada kontraktor dan trader timah," terangnya tanpa ingin memberi tahu berapa nilai penjualan RBT ini di Bangka Belitung, Selasa (15/8).
Asal tahu saja, pada tahun 2016 RBT sempat ditutup operasinya karena Artha Graha Network memutuskan berkomitmen untuk menjaga lingkungan dan mendukung kebijakan pemerintah dan Presiden Jokowi kepada Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC).
RBT merupakan perusahaan swasta yang didirikan sejak tahun 2007 dan memiliki wilayah operasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. RBT menjadi salah satu produsen logam timah yang terbesar di Indonesia, dengan kapasitas 2.000 ton setiap bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News