Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Real Estate Indonesia (REI) memberikan tanggapan atas pelemahan rupiah terhadap dolar AS dan imbasnya terhadap industri properti.
Asal tahu saja, pada pembukaan perdagangan Rabu (15/1), pasar spot dibuka dengan pelemahan nilai tukar rupiah di angka Rp16.037 per dolar AS atau melemah 0,23%.
Wakil Ketua Umum DPP REI Bambang Ekajaya menuturkan bahwa imbas pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih relatif kecil untuk pembangunan properti, khususnya sektor perumahan. Hal ini disebabkan penggunaan material bangunan, khususnya bahan finishing, masih menggunakan bahan dalam negeri sebanyak 80%.
"Jadi pengaruh langsung terhadap harga rumah masih relatif kecil, tapi tentu akan ada dampak kenaikan harga karena sebagian bahan bakunya masih impor, seperti keramik, granit dan lainnya," jelas Bambang kepada Kontan, Rabu (15/1).
Baca Juga: Pengusaha Dukung Penghapusan BPHTB Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Ia melanjutkan, pembangunan properti bersifat high end seperti sektor hotel, apartemen, mall, membutuhkan material finishing yang menggunakan bahan impor. Bahan-bahan impor seperti sanitari, marmer granite, lampu hingga kunci sebagian besar menggunakan bahan impor.
Namun demikian, penggunaan bahan impor untuk pembangunan properti high end tersebut, disebut Bambang juga masih menggunakan bahan impor sebanyak 20% hingga 30% dan sisanya diisi bahan lokal. Dia menuturkan jika nilai kurs mencapai Rp17.000 per dolar AS, maka hal tersebut akan mempengaruhi biaya konstruksi, yang berujung pada kenaikan harga properti.
Melihat hal ini, REI berharap Pemerintah Pemerintah dapat meramu kebijakan Pemerintah yang mumpuni untuk mengatasi kenaikan dolar AS terhadap rupiah.
"Sebagian besar pengembang berbisnis di dalam negeri. Mulai dari pembiayaan, kredit, konstruksi sampai dengan KPR nya menggunakan dana lokal. Hanya proyek-proyek prestisius seperti hotel bintang 4 yang punya akses dan pendanaan luar negeri dan karena incomenya juga dengan rupiah," pungkasnya.
Baca Juga: Perbankan Tanggapi Perubahan Skema Pendanaan KPR FLPP Menjadi 50:50
Selanjutnya: Buka Munas Aspaki, Luhut Tegaskan Sektor Kesehatan Harus Dukung Produk Lokal,
Menarik Dibaca: 4 Vitamin yang Direkomendasikan untuk Penderita Diabetes, Berikut Daftarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News