Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Perusahaan engineering, Procurement and Construction plat merah PT Rekayasa Industri (Rekind) telah berhasil penyelesaian pengerjaan proyek terminal penerimaan dan regasifikasi Liquified natural gas (LNG) Arun milik PT Perta Arun Gas .
"Tingkat kerumitan pembangunan proyek terminal Arun ini sangat tinggi dan merupakan pengalaman pertama bagi kami untuk membangun land base LNG terminal and regasification, "ujar Direktur Utama Rekind Firdaus Syahril, Senin (9/3).
Proyek ini merupakan pilot project untuk proyek regasification yang bersifat land base di Indonesia. Kapasitas normal terminal penerimaan dan regasifikasi LNG Arun ini sebesar 280 juta standard kaki kubik per hari dan bisa ditingkatkan mencapai 400 mmscfd.
Kilang ini memiliki teknologi proses evaporasi yang mengubah LNG kembali menjadi gas alam. Dengan begitu,LNG yang diterima akan melalui proses evaporasi menjadi gas alam yang dialirkan melalui jalur pipa Arun-Belawan sepanjang 160 km kepada pelanggan yang berada di kawasan industri Sumatra Utara, pabrik Pupuk Iskandar Muda, dan pembangkit listrik peaker line milik PLN.
Gas dari terminal ini juga akan disalurkan untuk pembangunan di provinsi Aceh, khususnya untuk pabrik pupuk PT Asean Fertilizer Aceh, PT Kertas Kraft Aceh dan Perusahaan Daerah Pemerintah Aceh yang mengelola pembangkit listrik dengan kapasitas 3 x 20 MW.
Asal tahu saja, proses rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) Regasifikasi Arun yang dimulai awal tahun 2014. Cargo perdana LNG dikirim dari fasilitas Tangguh dengan volume 119.000 m3 sejak 13 Feb 2015, dan telah tiba di Terminal Arun 19 Febaruari 2015 lalu.
Terminal Penerimaan dan Regasifikasi Arun merupakan memodifikasi asset eksisting bekas PT Arun NGL yang berlokasi di Lhokseumawe, Aceh Utara akan dikelola anak perusahaan Pertagas yakni PT Perta Arun Gas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News