Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati e-commerce dan marketplace sudah banyak berdatangan ke pasar domestik, namun tidak semua pelanggan percaya untuk bisa melakukan belanja online. Salah satu faktor yang masi merisaukan adalah masalah keamanan transaksi dan kualitas produk.
Untuk memimalisasi resiko, PT Bukalapak.com melakukan serangkaian strategi untuk memperkuat layanan di aplikasi miliknya. Bayu Syerli, Vice President Marketing Bukalapak mengatakan saat ini pihaknya menggunakan keamanan dua lapis, pertama dilakukan menggunakan sistem teknologi dan kedua menggunakan tenaga ahli.
Oleh karena itu, dirinya mengatakan perusahaan melakukan investasi besar untuk merekrut tenaga ahli khususnya di talent engineers untuk mendukung perkembangan bisnisnya.
“Ada sistem dan trust team yang tugasnya memfilter atau memonitor segala aktivitas mencurigakan di Bukalapak. Kami komitmen kalau ada kejadian merugikan konsumen maka kami akan utamakan mereka sehingga shoping experience terjaga dan tetap positif,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (28/9).
Salah satu yang saat ini marak di industri e-commerce adalah maraknya phishing atau pencurian kata kunci atau password yang dilakukan pihak-pihak tidak bertanggungjawab. Oleh karena itu, selain memperkuat tim internal dan aplikasi, perusahaan juga melakukan edukasi terkait dengan kasus-kasus penipuan cyber kepada masyarakat dan pelanggan.
Menurutnya, komitmen manajemen sangat tinggi dalam menghilangkan kasus penipuan cyber, hal ini dengan terus menyempurnakan aplikasi miliknya dan melakukan edukasi. Selain itu, perusahaan juga menggandeng pihak cybercrime dari Kepolisian untuk bisa menjaga keamanan cyber.
Yang jelas, kasus penipuan semacam itu menurutnya bersumber dari pihak luar dan bukan internal yang secara sistem dan human sudah terstruktur dengan baik.
“Kalau pun itu terjadi (peretasan) kami tetap turun tangan dan membantu konsumen. Bahkan kalau ada kejadian terkait monetary untuk beberapa kasus yang menurut kami perlu ada ganti rugi ya akan kami ganti rugi,” lanjutnya.
Bahkan perusahaan mengatakan untuk meminimalisir kecurangan diantara pelapak dengan pembeli, aplikasinya sudah tidak memungkinkan lagi pelapak meminta pembayaran dilakukan ke rekening pribadinya. Seluruh pembayaran dari konsumen akan mampir ke rekening perusahaan sebelum masuk ke rekening pembeli. Hal ini lebih aman ketimbang pembeli melakukan transfer langsung kepada pelapak yang berpotensi kecurangan.
“Jadi kasus penipuan sesederhana misalnya ada pelapak yang mau curang mintra transfer ke rekening sendiri itu berpotensi kecurangan. Bukalapak hadir untuk menjadi penengah dan hal itu sudah mulai minim, kami berkembang seiring semakin cerdasanya masyarakat dalam melakukan online shoping dan sistem kami juga dijaga, masyarakat kita cerdaskan dan tim anti kecurangan kami kuatkan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News