kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Relaksasi loan to value (LTV) akan menciptakan multiplier effect


Selasa, 31 Juli 2018 / 20:28 WIB
Relaksasi loan to value (LTV) akan menciptakan multiplier effect
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia (BI)


Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per tanggal 1 Agustus 2018, Bank Indonesia akan memberi kebijakan pelonggaran Loan to Value (LTV) untuk kemudahan masyarakat membeli rumah pertamanya.

Dalam sebuah seminar di Jakarta yang digelar pada Selasa (31/7), Bank Indonesia (BI) menerangkan kebijakan tersebut ialah untuk mengimbangi pengetatan suku bunga yang baru saja dilakukan sebagai efek dari ketidakpastian global yang berasal dari Amerika Serikat (AS).

Kepala Grup Riset Makroprudensial Departemen Kebijakan Makro Prudensial BI, Retno Ponco Windarti mengatakan, kebijakan pelonggaran LTV juga akan memberi efek ganda bagi pertumbuhan ekonomi.

"Kebijakan ini diharapkan berpengaruh ke kredit properti. Properti kan punya multiplier effect, sehingga perekonomian bisa tumbuh dengan baik," tukasnya, Selasa (31/7).

Dia menerangkan sektor properti Indonesia saat ini tengah bergerak lamban sebesar 6,83% pada Agustus 2017 menjadi 10,26% pada Mei 2018. Pertumbuhan tersebut sangat jauh lebih kecil jika dibandingkan Filipina 38%, Thailand 22%, dan Singapura 44%.

Selain itu, kebijakan ini juga dinilai mampu mendorong daya konsumsi rumah tangga karena harga beli properti menjadi lebih murah dan terjangkau. Hal tersebut terlihat dari debt to service ratio (DSR) rumah tangga nasional yang sebesar 30% atau berada di batas aman.

"Kita lihat debt to service rasio masih rendah, masih 10,96% dari batas warning 30%, artinya kemampuan rumah tangga untuk KPR masih tinggi," jelas Retno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×