kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Relaksasi PPnBM membuat penjualan mobil sejumlah APM melejit


Kamis, 27 Mei 2021 / 18:08 WIB
Relaksasi PPnBM membuat penjualan mobil sejumlah APM melejit
ILUSTRASI. Pengunjung memperhatikan mobil yang dipamerkan saat IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta (20/4/2021).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan relaksasi PPnBM untuk sektor industri manufaktur membuat permintaan kendaraan roda empat naik signifikan. Pada periode pertama dengan diskon PPnBM 100% penjualan sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) sudah tumbuh ratusan persen. 

Hal ini dibenarkan  Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D Sugiarto bahwa penjualan Maret dan April 2021 menunjukkan peningkatan. Dirinya berharap semoga penjualan bulan Maret dan bulan selanjutnya juga terus meningkat."Saat ini APM berusaha maksimal untuk bisa memenuhi permintaan pasar," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (27/5). 

Melansir data Gaikindo periode Januari-April 2021, penjualan ritel terus mengalami peningkatan. Perinciannya pada bulan Maret 2020 penjualan ritel mobil sebanyak 77.515 unit kemudian tumbuh menjadi 79.499 unit di bulan April 2020. 

Adapun pada periode Januari-April 2021, Toyota menduduki peringkat pertama penjualan terbesar di ritel sebanyak 80.176 unit dengan market share sebesar 31,1%. 

Baca Juga: Permintaan melejit pasca relaksasi PPnBM, Toyota akui inden bisa sampai 4 bulan

Vice President Director Toyota Astra Motor, Henry Tanoto  menjelaskan kalau melihat trennya, industri otomotif nasional sudah menunjukkan tren peningkatan sejak kuartal IV 2020  tahun lalu ketika penjualan ritel kala itu meningkat 55,5% jika dibandingkan dengan kuartal III 2020. 

Adapun tren positif ini terus berlanjut di tahun 2021. Ditambah dengan dukungan pemerintah melalui relaksasi PPnBM, peningkatannya pun menjadi lebih maksimal. 

"Di Februari 2021 sebelum diberlakukannya PPnBM, penjualan ritel Toyota yaitu 12.500an unit. Di Maret, meningkat 110,9% menjadi 26.000-an unit. Di April juga masih berada di level yang sama yaitu hampir 26.000 unit," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (27/5). 

Pada empat bulan pertama ini, Henry memaparkan kontributor terbesar penjualan ritel Toyota masih didominasi dengan kendaraan 7 seater yaitu Avanza dengan penjualan sebanyak 17.700-an unit, Rush dengan 16.800-an unit, dan Kijang Innova dengan 15.100-an unit.

Henry bilang dirinya bersyukur atas permintaan yang cukup positif ini. Tentunya permintaan ini menunjukkan langkah demi langkah bahwa industri otomotif semakin bergairah. Begitu juga dengan Honda Prospect Motor (HPM) yang kedapatan berkah dari relaksasi PPnBM. 

Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengatakan relaksasi pajak memberikan dampak positif untuk permintaan produk Honda saat ini. 

"Secara total, penjualan mobil Honda yang mendapatkan relaksasi pajak meningkat di bulan Maret 265% dibandingkan Februari 2021 dan secara total penjualan retail meningkat 67%. Di bulan April penjualan HPM meningkat 2% dibandingkan Maret 2021," jelasnya saat dihubungi terpisah. 

Penjualan Honda saat ini terutama didorong produk-produk yang mendapatkan relaksasi PPnBM. Yusak mengungkapkan produk Honda dengan penjualan tertinggi masih diraih oleh Honda Brio, kemudian diikuti oleh Honda HR-V dan Honda Mobilio, dan Honda CR-V yang juga mengalami penyegaran pada awal tahun ini.

Saat ini tingkat produksi dan pasokan Honda diklaim masih normal, meskipun inden memang terjadi di beberapa model varian tertentu. "Saat ini kami terus memonitor kondisi, mengoptimalkan kapasitas produksi, dan mempercepat proses delivery ke dealer-dealer sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen dengan tepat waktu," tegasnya. 

Setali tiga uang, Nissan juga turut kecipratan berkah dari kebijakan relaksasi PPnBM. 

Julian Olmon, Head of Marketing Communication PT Nissan Motor Distributor Indonesia mengatakan produk Nissan yang mendapatkan relaksasi PPnBM adalah Nissan Livina. Adapun penjualan retail mengalami peningkatan. Namun sayang, Julian belum bisa buka-bukaan mengenai penjualan Livina selama masa relaksasi ini dilaksanakan. Katanya, saat ini masih dalam tahap perhitungan oleh manajemen. 

Melansir data Gaikindo penjualan Nissan pada bulan April 2021 sebesar 602 unit atau tumbuh 77,6% dibandingkan April 2020 yang sebesar 339 unit. "Kami berusaha untuk meningkatkan jumlah produksi untuk memenuhi permintaan konsumen. Untuk bulan ini masih belum ada kendala produksi," jelasnya. 

Selanjutnya: Supaya lebih efektif dan efisien, pemerintah berencana melebur PPnBM dan PPN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×