Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Perusahaan baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk alias Spindo menyiapkan lahan seluas 100 hektare (ha) di Gresik, Jawa Timur, untuk relokasi pabrik mereka yang ada di Surabaya, Jawa Timur. Relokasi pabrik ini diharapkan kelar semua pada tahun 2016.
Tedja Sukmana Hudianto, Wakil Direktur Utama PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk bilang, lahan di Gresik akan dibangun mulai kuartal II-2015. "Kini sedang menyiapkan lahan, kami bangun tahun ini dan selesai tahun tahun depan," kata Tedja kepada KONTAN, Senin (29/6).
Untuk merelokasi pabrik ke Gresik, Spindo telah menganggarkan US$ 20 juta. Tedja menyebutkan, dana tersebut hanya digunakan untuk keperluan konstruksi, belum termasuk anggaran untuk pembelian mesin.
Apabila pabrik tersebut selesai, Spindo akan merelokasi produksi baja mereka yang ada di Surabaya. Pabrik di Gresik akan difokuskan untuk memproduksi pipa baja kebutuhan infrastruktur dan konstruksi, minyak dan gas, serta pipa untuk furnitur.
Adapun untuk mesin produksi jenis pipa otomotif tetap difokuskan di Karawang, Jawa Barat. Tedja berharap, pengaturan produksi baja ini akan menghemat biaya produksi. Sebab, pusat produksi baja berdekatan dengan target pangsa pasarnya.
Selain mempersiapkan lahan, Spindo juga membeli mesin anyar untuk memproduksi pipa berukuran 2,5 inci. Pipa baja yang mereka produksi ini akan menyasar kebutuhan industri otomotif. "'Mesin sudah datang, namun baru mulai produksi sekitar Agustus atau September 2015," kata Tedja.
Target tumbuh 10%
Perlu diketahui, mesin yang dibeli Spindo ditargetkan mampu memproduksi jenis pipa baja ukuran 2,5 inci sebanyak 5.000 ton per bulan. Selain untuk memenuhi pipa kebutuhan industri otomotif, pipa tersebut juga cocok digunakan untuk kebutuhan konstruksi, khususnya sebagai pipa penyangga.
Tahun lalu, penjualan pipa Spindo terbilang tidak begitu menggembirakan. Ada banyak faktor yang membuat penjualan mereka tak berdaya tahun lalu, terutama dampak pemilihan umum (Pemilu) 2014.
Namun, Spindo optimistis, melemahnya penjualan tersebut tak terjadi dalam jangka lama. Tedja bilang, sampai dengan tengah tahun 2015, penjualan pipa milik Spindo kembali membaik. "Kalau dari volume penjualan kami sampai pertengahan tahun tumbuh 10%," kata Tedja.
Sumber kenaikan penjualan berasal dari produk pipa untuk kebutuhan proyek infrastruktur. Namun, Tedja tak mau menyebut berapa nilai kenaikan penjualan produk baja mereka tersebut.
Sekadar informasi, saat ini kapasitas produksi Spindo mencapai 42.150 ton per bulan. Jika mesin baru mereka datang, kapasitas produksi Spindo akan naik 11,6% menjadi 47.050 ton per bulan. "Namun, secara nilai rupiah, kami perkirakan jualan kami di setengah tahun ini turun, ketimbang tahun, lalu karena harga baja turun," kata Tedja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News