kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Relokasi tempat menjadi pilihan pedagang Pantura


Kamis, 30 Juli 2015 / 10:51 WIB
Relokasi tempat menjadi pilihan pedagang Pantura


Reporter: Jane Aprilyani, Robi Gunawan | Editor: Havid Vebri

Melihat omzet usahanya mulai tersendat akibat keberadaan jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali), para pengusaha di sepanjang jalan pantai utara (pantura) mulai memutar otak. Untuk mengantisipasi dampak lebih buruk, para pelaku usaha di pantura telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis.

Contohnya seperti yang ditempuh pengelola rumah makan Pringsewu. Dalam waktu dekat, manajemen Pringsewu akan menutup restorannya yang berada di Jalan Raya Pantura Eretan Kulon, Indramayu, Jawa Barat. "Mulai hari ini (30/7), kami akan menutup gerai Pringsewu yang ada di pantura ini,” kata Agung Nuryono, Chief Marketing Pringsewu dengan nada lirih.

Namun, agar roda usahanya tetap berjalan, pengelola Pringsewu akan memindahkan gerai restorannya ke lokasi lain. Apa boleh buat, pilihan lokasi potensial justru ke tempat yang selama ini jadi biang keladi seretnya penjualan: jalan tol Cipali. "Kami akan pindah gerai ke rest area jalan tol Cipali di kilometer 101 dan 102," ungkap Agung.

Agung berharap, setelah gerai relokasi ke rest area jalan tol Cipali, omzet penjualannya tak lagi seret. Apalagi, pengelola Pringsewu telah memperluas kerjasama dengan sejumlah agen bus pariwisata seperti Bluebird Grup, Cipaganti, dan PO Karunia. Dengan begitu, harapannya, pengunjung Pringsewu kembali ramai.

Untuk menarik pembeli, Pringsewu akan menggencarkan promosi. Salah satunya, memasang spanduk kepindahan gerai Pringsewu ke rest area jalan tol Cipali serta menyediakan sejumlah fasilitas menarik buat pengunjung dan mitra kerjasama.

Misal, pengemudi bus umum dan pariwisata yang singgah di restoran Pringsewu bisa memanfaatkan fasilitas kursi pijat yang disediakan pihak pengelola.

Selain itu ada reward berupa satu unit telepon pintar BlackBerry bagi pengemudi bus pariwisata yang membawa penumpangnya singgah di restoran Pringsewu sebanyak 10 kali.

Strategi bisnis serupa dijalankan pengelola rumah makan PO Haryanto. Anik Andriani, Manager rumah makan PO Haryanto, mengatakan, pihaknya akan menutup gerai rumah makan PO Haryanto yang berada di Jalan Raya Cibanggala Patokbeusi, Subang, Jawa Barat. "Kami akan tutup setelah ada lokasi baru yang rencananya masih di daerah Subang. Kami akan survei tempat dahulu," tuturnya.

Berbeda dengan pengelola rumah makan, manajemen sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di pantura, justru mengaku belum memiliki rencana merelokasi tempat usahanya.

Rasmani, Wakil Manager SPBU di Jalan Raya Losarang, Indramayu bilang, saat ini pihaknya belum berencana menutup SPBU, meski omzetnya mulai tergerus keberadaan jalan tol Cipali. “Kita bersyukur saja, masih ada kendaraan bermotor dan warga sekitar yang mengisi BBM di sini," kata dia.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×