kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resmi PKPU, simak prospek bisnis Garuda Indonesia (GIAA) menurut pengamat penerbangan


Jumat, 10 Desember 2021 / 17:52 WIB
Resmi PKPU, simak prospek bisnis Garuda Indonesia (GIAA) menurut pengamat penerbangan
ILUSTRASI. Maskapai Garuda Indonesia?di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) masih berupaya keras untuk keluar dari jerat utang yang menggunung dan penurunan kinerja.

Sekedar mengingatkan, Garuda baru saja resmi berstatus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Hal ini setelah Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengabulkan permohonan PKPU yang diajukan PT Mitra Buana Korporindo (MBK) kepada Garuda pada Kamis (9/12) lalu.

Gugatan tersebut diajukan MKB lantaran perusahaan pelat merah tersebut tidak membayar kewajibannya sebesar Rp 4,158 miliar hingga jatuh tempo pada 14 Juli 2021. Bahkan, Garuda tak kunjung membayar utangnya hingga waktu sidang permohonan berlangsung.

Berkat putusan PKPU tersebut, Manajemen Garuda diberi waktu 45 hari untuk mengajukan proposal perdamaian yang memuat rencana restrukturisasi kewajiban usaha kepada para kreditur.

Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) resmi PKPU, ini langkah yang diambil manajemen

Pengamat Penerbangan Alvin Lie menilai, putusan PKPU ini sebenarnya memiliki arti positif. Setidaknya, nasib Garuda menjadi lebih jelas dalam jangka waktu dekat. Tentu saja semua pihak berharap Garuda bisa menyelesaikan seluruh kewajibannya sesuai putusan pengadilan.

“Kalau tidak mampu melaksanakan kewajiban tersebut, Garuda bisa terancam pailit,” kata dia, kemarin (9/12) malam.

Alvin juga menanggapi pernyataan Manajemen Garuda yang memastikan operasional penerbangan perusahaan tetap berjalan normal seperti biasa kendati perusahaan ini sedang berada di periode PKPU.

Menurutnya, sepanjang tahun ini jumlah penerbangan Garuda merosot drastis mengingat banyaknya pesawat yang tidak bisa digunakan atau dikembalikan kepada vendor. Jumlah penumpang Garuda pun turun signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebaliknya, kinerja bisnis pengangkutan kargo Garuda terbilang positif di tahun ini.

“Bobot tonase kargo Garuda di tahun ini konsisten berada di posisi tertinggi melebihi maskapai-maskapai lain,” imbuh Alvin.

 

Walau begitu, harus diakui bisnis kargo tersebut belum tentu bisa menjadi penyelamat sepenuhnya bagi kinerja Garuda.

Merujuk laporan keuangan, Garuda memiliki segmen pendapatan penerbangan berjadwal yang terdiri dari dua sub segmen yaitu penumpang serta kargo dan dokumen. Nah, pendapatan kargo dan dokumen Garuda tercatat sebesar US$ 257,98 juta per kuartal III-2021, atau masih kalah dibandingkan pendapatan penumpang sebesar US$ 475,05 juta.

Secara keseluruhan, pendapatan usaha Garuda hanya mencapai US$ 929,02 juta per kuartal III-2021 atau merosot 17,54% (yoy) dibandingkan pendapatan usaha per kuartal III-2020 sebesar US$ 1,13 miliar.

Rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Garuda juga membengkak 55,14% (yoy) dari US$ 1,07 miliar per kuartal III-2020 menjadi US$ 1,66 miliar per kuartal III-2021.

Untuk tahun 2022 mendatang, Alvin menilai, kinerja Garuda akan sangat bergantung pada kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia. Jika pandemi dapat dikendali dan diatasi sepenuhnya, maka perekonomian nasional akan semakin membaik.

Baca Juga: Garuda (GIAA) Kembali Menunda Pembayaran Kupon Sukuk Global Senilai US$ 14,875 Juta

Ketika ekonomi pulih, maka kebutuhan perjalanan atau travelling akan meningkat. Pada saat itu, maskapai-maskapai penerbangan akan saling bersaing memperebutkan penumpang. Garuda pun harus merancang kembali strategi pemasarannya dalam menggaet penumpang setelah di sepanjang tahun ini lebih fokus memperkuat bisnis kargo.

“Saat ini, setiap bulan maskapai dengan jumlah penumpang tertinggi adalah Batik Air, Lion Air, Citilink, dan Wings Air. Garuda ada di bawah mereka. Patut dicermati langkah Garuda untuk kembali ke papan atas,” pungkas Alvin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×