kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Restrukturisasi Mesin Sepatu Rp 35 Miliar


Sabtu, 23 Januari 2010 / 07:50 WIB


Reporter: Raymond Reynaldi |



JAKARTA. Pemerintah mengalokasikan Rp 35 miliar dari DIPA Kementrian Perindustrian guna mendukung restrukturisasi mesin industri sepatu tahun ini.

"Dana sebesar itu dialokasikan bagi sekitar 30 perusahaan sepatu dan alas kaki domestik," terang Direktur Industri Aneka Budi Irmawan, Jumat (22/1). Diharapkan, peremajaan mesin sepatu ini dapat membantu kegiatan produksi industri tersebut, terutama dalam peningkatan kualitas produksi.

Budi menghitung, industri sepatu dan alas kaki bakal menghadapi persaingan ketat dengan produk impor sejenis, khususnya dari China. Bahkan, kajian Kemenperin menunjukkan, bila produk sepatu kulit imitasi dan sepatu olah raga dengan kombinasi kulit imitasi dari China bakal menggerogoti penguasaan pasar industri lokal.

Kemenperin, terang Budi, telah menerima laporan informal dari beberapa pengusaha yang mengalami penurunan order sepatu. ”Kami sudah dengar ini Desember lalu dan awal tahun ini. Jadi sudah terlihat tanda-tanda kalau produk China bisa menggerogoti pangsa pasar pelaku domestik,”
ujar Budi, Kamis (21/1).

Budi mengakui, produk sepatu asal China yang berbahan kulit imitasi lebih murah daripada produk sepatu kulit asli milik produsen domestik. ”Makanya produk ini banyak yang beli,” tutur dia.

Tahun lalu, Budi mengungkapkan, sekitar 22 pelaku industri sepatu dan alas kaki baru menyerap Rp 13 miliar dari total pagu yang dianggarkan sebesar Rp 52 miliar bagi peremajaan mesin tersebut. Menurut dia, rendahnya penyerapan anggaran ini, karena pelaku industri telah berinvestasi mesin di tahun sebelumnya.

Sekedar informasi, pemerintah telah menetapkan 5 pos tarif produk jadi industri sepatu dan alas kaki masuk dalam daftar 228 pos tarif yang akan dimodifikasi pada skema perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (AC-FTA) untuk dilakukan modifikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×