Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
Dia menilai, Indonesia merupakan “rumah” bagi startup dan bisnis baru lain yang ikut mendorong terjadinya digitalisasi di Kawasan Asia Tenggara. Wilayah Indonesia yang luas dan potensi permintaan yang ada, ini memberikan prospek yang positif untuk keseluruhan pasar.
Industri Manufaktur sebagai Sektor Prioritas Revolusi Industri 4.0
Kondisi pandemi yang terjadi saat ini, turut berpengaruh terhadap laju industri manufaktur. Sehingga, para pelaku usaha di sektor manufaktur harus melakukan restrukturisasi serta penataan kembali bisnis yang dijalani.
Hal itu, terang Vaibhav, merupakan waktu yang tepat bagi industri manufaktur untuk dapat sekaligus menjajaki peluang bisnis baru seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Sebagaimana diketahui, industri manufaktur merupakan salah satu sektor industri yang mesti diprioritaskan di dalam revolusi industri 4.0.
Baca Juga: Manfaatkan peluang, INAF bidik investasi asing jajakan jasa toll manufacturing
"Untuk kedepannya, pabrikan harus fokus untuk mengurangi resiko, melakukan diversifikasi bisnis mereka, dan terus melakukan bisnis serta berpikir untuk menangkap dan bersiap untuk menghadapi situasi yang sama dengan pandemi seperti saat ini di masa yang akan datang," terangnya.
Demi mencapai peluang-peluang bisnis tersebut, para pelaku usaha dituntut untuk dapat memanfaatkan setiap teknologi yang ada. "Pelaku bisnis perlu memanfaatkan teknologi yang dapat membantu mereka dengan informasi terkini, prediksi permintaan kedepan, dan harus selangkah lebih maju," pungkas dia.
Selanjutnya: Menaker Ida Fauziyah resmikan Balai Latihan Kerja Komunitas milik serikat pekerja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News