kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.655   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.546   -56,26   -0,65%
  • KOMPAS100 1.180   -13,23   -1,11%
  • LQ45 852   -12,74   -1,47%
  • ISSI 302   -1,64   -0,54%
  • IDX30 440   -5,94   -1,33%
  • IDXHIDIV20 508   -7,68   -1,49%
  • IDX80 133   -1,71   -1,28%
  • IDXV30 137   -0,85   -0,62%
  • IDXQ30 140   -2,66   -1,87%

RFCC 90.000 Barel per Hari, Kilang Balikpapan Genjot Produksi BBM Nasional


Kamis, 27 November 2025 / 16:02 WIB
RFCC 90.000 Barel per Hari, Kilang Balikpapan Genjot Produksi BBM Nasional
ILUSTRASI. RFCC Balikpapan resmi beroperasi 10 November, kapasitas 90.000 barel per hari. Optimalkan pengolahan minyak mentah jadi produk bernilai tinggi


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memperkuat pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri memasuki fase penting.

Melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan–Lawe Lawe, KPI mulai mengoperasikan unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) pada 10 November lalu.

Pjs Corporate Secretary KP  Milla Suciyani mengatakan RFCC menjadi salah satu unit utama yang menentukan peningkatan kualitas dan kuantitas produk kilang.

"Ini akan menjadi satu bukti kemampuan KPI dalam menghasilkan produk BBM tidak hanya secara kuantitas tetapi juga kualitas yang jauh lebih baik," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/11/2025).

Baca Juga: PLN dan Indosat Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik Lewat Digitalisasi SPKLU

Milla menjelaskan, RFCC merupakan simbol kecanggihan sebuah kilang karena mampu mengolah residu atau sisa pengolahan minyak mentah dari unit sebelumnya. Residu itu kemudian dikonversi menjadi produk bernilai tinggi seperti gasoline, propylene, dan LPG.

"Artinya proses pengolahan di Kilang Balikpapan nantinya akan semakin maksimal. Semua bagian dari minyak mentah diolah menjadi produk yang bernilai," kata Milla.

Unit RFCC di Balikpapan berkapasitas 90.000 barel per hari, menjadikannya yang terbesar di Indonesia. Milla memastikan keberadaan RFCC akan memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus menurunkan kebutuhan impor BBM, terutama gasoline dan LPG.

"Hasil produksi RFCC ini akan membantu mengurangi impor BBM terutama jenis gasoline dan LPG," jelasnya.

Sebelum RFCC Balikpapan, KPI telah mengoperasikan dua unit serupa: RFCC Cilacap yang beroperasi sejak 30 September 2015 dengan kapasitas 62.000 barel per hari, serta unit Residual Catalytic Cracking (RCC) Balongan yang berkapasitas 83.000 barel per hari dan beroperasi sejak Maret 1994.

"Pengoperasian RFCC Kilang Cilacap sudah mencapai 10 tahun. Ini tentunya menjadi modal dan tambahan optimisme bagi pekerja-pekerja KPI untuk juga dapat mengoperasikan RFCC Balikpapan," ujar Milla.

KPI menargetkan RFCC Balikpapan dapat beroperasi penuh sesuai rencana.

Selanjutnya: Prabowo Panggil Purbaya hingga Bima Arya ke Istana, Apa yang Dibahas?

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Spesial Gajian Periode 27-30 November 2025, Hanya 4 Hari!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×