kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Ringankan Beban, DILD Bakal Gaet Partner Dalam Pengembangan Proyek


Senin, 19 September 2022 / 23:13 WIB
Ringankan Beban, DILD Bakal Gaet Partner Dalam Pengembangan Proyek
ILUSTRASI. Proyek apartemen South Quarter Residence di Jakarta Selatan yang dikembangkan PT Intiland Development Tbk (DILD).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) terus berupaya mengurangi tingkat utangnya. Salah satu upaya Intiland adalah dengan menggandeng partner dalam pengadaan proyek-proyek selanjutnya untuk meringankan beban.

Direktur Intiland Archied Noto Pradono mengatakan, pihaknya menargetkan utang sebesar Rp 5 triliun. Per Juni 2022, DILD mencatatkan total liabilitas sebesar Rp 10,76 triliun.

Dia berujar, sebelum pandemi pihaknya telah memiliki tendensi untuk mengurangi tingkat utang. Hal tersebut dilakukan dengan dengan menjual aset non-inti karena pihaknya melihat saat itu jumlah stok sudah cukup banyak.

Hanya saja, rencana tersebut bukan perkara mudah. Apalagi dua tahun terakhir ada pandemi Covid-19. Penyebab utang Intiland yang cukup banyak karena tren penjualan high rise sejak 2017 sampai 2021 tidak terlalu bagus.

Baca Juga: Intiland Development (DILD) Menggenjot Penjualan Landed House

"Jadi, leverage untuk utang di Rp 5 triliun itu tidak bisa turun, satu sisi inventory di high rise seperti Praxis, Regatta, Spazio, One Park, SQ Res cukup besar sehingga tenor besar," kata Archied dalam acara bincang bersama HP Sekuritas, Senin (19/9).

Di sisi lain, dia juga mengatakan bahwa utang tidak akan bertambah signifikan. Sebab untuk proyek-proyek yang sedang berjalan, khususnya high rise sudah dipenuhi kebutuhan pendanaannya.

"Pembangunan high rise fully funded lantaran semua proyek high rise kami joint venture dan kami memiliki kas yang cukup," kata Archied.

Baca Juga: Dibayangi Sentimen Negatif, Intiland Development (DILD) Tinjau Target Marketing Sales

Selain melanjutkan rencana penjualan aset non-inti, Intiland akan menggaet partner guna mengurangi beban untuk proyek-proyek selanjutnya, termasuk pengadaan landbank.

"Melihat neraca keuangan dan utang, kami belum akan membeli landbank, tetapi kami tidak menutup kemungkinan untuk kerja sama dengan pemilik landbank, khususnya untuk landed," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×