kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45889,70   15,31   1.75%
  • EMAS1.360.000 0,74%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Riset Ipsos Potret Konsumen Indonesia Semakin Selektif Memilih Platform E-commerce


Minggu, 23 Juni 2024 / 22:32 WIB
Riset Ipsos Potret Konsumen Indonesia Semakin Selektif Memilih Platform E-commerce
ILUSTRASI. Hasil riset Ipsos menunjukkan konsumen Indonesia semakin selektif dalam memilih platform e-commerce andalan.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan riset pasar dan jajak pendapat, Ipsos, melakukan riset bertajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”. Riset yang dilakukan pada awal Juni 2024 ini melibatkan responden yang rutin berbelanja online di berbagai e-commerce melalui metode online panel.

Executive Director Ipsos Indonesia, Andi Sukma mengatakan, riset ini menunjukkan konsumen Indonesia semakin selektif dalam memilih platform e-commerce andalan. Hadirnya berbagai fitur dan program yang mendukung kepuasan berbelanja online menjadi faktor penentu loyalitas masyarakat terhadap suatu platform.

"Kecenderungan masyarakat untuk memilih belanja online sebagai alternatif utama dalam memenuhi kebutuhan terus berkembang. Melalui riset kali ini, kami ingin mengidentifikasi platform marketplace mana yang berhasil unggul dalam skala tingkat kepuasan pengguna serta aspek apa saja yang mempengaruhi pilihan tersebut,” ungkap Andi dalam riset yang dirilis pada Kamis (20/6).

Setidaknya ada 11 kriteria yang dipakai dalam riset ini untuk mengukur kepuasan responden berdasarkan fitur yang dicari dalam e-commerce. Kriteria tersebut meliputi: ragam pilihan metode pembayaran, pilihan metode pembayaran Cash On Delivery (COD), ketersediaan toko resmi yang beragam.

Baca Juga: Produk Impor Banjiri E-Commerce, Asosiasi UMKM: Tekankan Pengawasan

Kriteria berikutnya adalah pilihan barang dengan harga termurah, ragam pilihan layanan pengiriman, kecepatan pengiriman, estimasi waktu pengiriman, layanan paylater, kompensasi keterlambatan pengiriman, proses pengembalian barang, serta batas waktu pengajuan pengembalian barang.

Dari kriteria tersebut, riset Ipsos kali ini menggambarkan keunggulan Shopee dibandingkan e-commerce lainnya, yakni Tokopedia, Lazada dan TikTok Shop. Misalnya dari kriteria ragam metode pembayaran, sebanyak 64% responden menilai Shopee sebagai platform e-commerce dengan pilihan metode pembayaran yang paling beragam, diikuti Tokopedia (15%), Lazada (11%), dan TikTok Shop (8%).

Seiring dengan terus berkembangnya inovasi dari para platform e-commerce, preferensi masyarakat pun bertambah. Tidak hanya dalam menentukan pilihan produk, namun juga cara berbelanja. Sehingga fitur interaktif seperti live streaming dan video pendek menjadi fitur yang menarik bagi konsumen.

Dalam kategori ini, Ipsos memotret 63% responden menganggap bahwa Shopee menjadi salah satu e-commerce yang menyediakan layanan live streaming menarik, disusul oleh TikTok Shop (17%), Tokopedia (10%) dan Lazada (9%). 

"Pada riset Ipsos kali ini ditemukan bahwa Shopee unggul dalam memberikan kepuasan  pengalaman berbelanja online. Indikator tingkat kepuasaan yang berbanding lurus dengan aspek rekomendasi, dipengaruhi oleh bagaimana pengalaman belanja online dari hulu ke hilir," kata Andi.

Sebanyak 62% responden memilih Shopee sebagai pilihan pertama untuk direkomendasikan oleh konsumen kepada kerabat dekatnya, diikuti oleh Tokopedia (46%), TikTok Shop (42%), dan Lazada (36%).

Andi menegaskan, minat belanja online yang terus mengalami pertumbuhan membuka peluang besar bagi platform e-commerce untuk terus berkembang dalam meningkatkan kepuasan konsumen. Hal ini juga membuat persaingan di industri e-commerce menjadi semakin menarik untuk disimak. 

”Beragamnya aspek yang diperhatikan konsumen saat mengukur tingkat kepuasan yang ditawarkan mencerminkan dinamika dalam industri e-commerce saat ini. Para pemain e-commerce perlu untuk senantiasa berinovasi guna memenuhi ekspektasi yang semakin tinggi dari masyarakat," kata Andi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×