kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Riset Nielsen Connect: Hanya 84% pengunjung yang ke mal usai pandemi Covid-19


Selasa, 16 Juni 2020 / 06:46 WIB
Riset Nielsen Connect: Hanya 84% pengunjung yang ke mal usai pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Pembukaan Kembali Lippo Malls: Pengunjung saat pembukaan kembali Lippo Mall Puri, JAkarta Barat, Senin (15/6). Lippo MAlls menyiapkan prosedur kebersihan dan keamanan pengunjung serta karyawan yang mengacu pada protokol kesehatan pada masa transisi menuju


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah menghantam sektor properti demikian keras, termasuk pusat perbelanjaan atau mal. Riset Nielsen Connect Indonesia menunjukkan, pengembang dan pengelola mal nampaknya masih membutuhkan waktu untuk menarik pengunjung datang kembali.

Setelah Pandemi dinyatakan berakhir pun diprediksi hanya sekitar 84 persen pengunjung yang akan datang ke mal. Perlu diketahui, setelah diberlakukan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta, jumlah pengunjung mal anjlok hingga setengah atau 49 persen dari sebelumnya.

Konsumen mengunjungi mal hanya untuk berbelanja kebutuhan sehari-sehari atau membeli obat dan vitamin. Pergeseran perilaku konsumen yang mengutamakan faktor kesehatan dan kebersihan di dalam mal merupakan penyebab anjloknya kunjungan mal.

Baca Juga: Delapan mal dalam jaringan Lippo Malls kembali dibuka, berikut daftarnya

Oleh karena itu, para pengembang dan pengelola pusat perbelanjaan perlu meyakinkan  konsumen untuk kembali datang dengan cara memastikan protokol kesehatan diterapkan secara ketat.

Protokol kesehatan yang perlu dilakukan yakni, melakukan pengukuran suhu tubuh, menerapkan disiplin pemakaian masker untuk semua pengunjung dan pekerja mal.

Kemudian, menyediakan alat pencuci tangan di setiap sudut, membuat batas jarak antrian, serta melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala.

Konsumen juga mengharapkan agar para karyawan pengelola mal dan peritel menggunakan masker, sarung tangan, dan pembersih tangan.

Director Consumer Insight Nielsen Connect Indonesia Rusdy Sumantri mengatakan, pengelola mal juga perlu untuk menyediakan fasilitas teknologi untuk meminimalisasi penyebaran virus Covid-19.

“Pusat perbelanjaan dapat mengadaptasi inovasi teknologi seperti menggunakan sensor tanpa sentuhan pada tombol lift atau mesin tiket parkir dan pada alat-alat di area toilet," kata Rusdy dalam siaran pers, Senin (15/6/2020).

Baca Juga: Mal di Jakarta mulai beroperasi kembali, anggota TNI dan Polri disiagakan

Menurut Rusdy, hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga mereka merasa lebih aman dan nyaman ketika hendak mengunjungi mal.

Pengelola mal juga perlu meyakinkan konsumen agar merasa aman kembali mengunjungi mal dengan memberikan informasi yang intens dan berkala.

"Mengomunikasikan segala bentuk upaya atau inovasi yang dilakukan juga sangat penting untuk membangun kepercayaan pengunjung serta bangkit untuk menjalankan bisnis dengan lebih baik lagi ke depannya," pungkas Rusdy. (Suhaiela Bahfein)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Riset Memprediksi Hanya 84 Persen Pengunjung ke Mal Usai Pandemi",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×