kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rizal Ramli sebut pemegang kuota impor predator


Senin, 21 September 2015 / 16:54 WIB
Rizal Ramli sebut pemegang kuota impor predator


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli meminta Kementerian Perdagangan untuk mengubah sistem kuota dalam importasi komoditas garam menjadi sistem tarif. Sebabnya, menurut Rizal, sistem kuota hanya memberikan keuntungan kepada para pemegang kuota. 

“Sistem kuotanya sendiri sudah jelek, on top daripada itu, kelompok penguasa kuota itu bikin kartel yang kelakuannya itu sangat predatoris, pemangsa segala macam, cartel predatory behavior,” kata Rizal di kantornya, Jakarta, Senin (21/9). 

Rizal menuturkan, perilaku berdagang para pemegang kuota garam sangat kejam. Rizal mengaku mengetahui sendiri bagaimana cara bekerja para kartelis tersebut, namun bukan pelaku kartel garam, melainkan bawang. 

“Saat panen bawang di Brebes dan sekitanya, mereka impor bawang banyak, sehingga harga pada saat panen jatuh,” ucap Rizal. 

Setelah harga bawang produksi lokal jatuh, para petani pun menjadi tidak bersemangat untuk menanam bawang di periode tanam berikutnya. Akibat dari itu, produksi pada tahun selanjutnya menjadi berkurang. 

“Baru mereka (pelaku kartel) naikkin harganya. Jadi, perilaku begini yang sangat berbahaya,” kata Rizal. 

Dia menjelaskan, para pelaku kartel sengaja memperbanyak impor pada saat panen agar harga produksi petani anjlok. Mereka, sebut Rizal, sengaja menghancurkan industri dan petani dalam negeri. 

“Nanti setelah enggak ada yang produksi, berkurang (pasokannya), mereka nikin impornya. Makanya, impor lewat sistem kuota ini naik terus, tidak pernah turun,” ucap Rizal. 

Hari ini, Rizal mengumpulkan sejumlah menteri terkait, untuk membahas impor garam. Rapat koordinasi dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, Menteri Perindustrian Saleh Husin, serta Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong. 

Salah satu hasil keputusan rapat, yakni perubahan impor garam berdasarkan sistem kuota menjadi sistem tarif. Dalam satu tahun, impor garam Indonesia untuk memenuhi kebutuhan industri termasuk aneka-pangan mencapai 2,2 juta ton. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×